BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada makhluk
hidup, dimana dalam Biomekanik hanya mempelajari gerakan pada manusia. Dengan
demikian, pengertian Biomekanik secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari gerakan
pada manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis,
mekanis dan sosiokultural. Sedangkan pengertian Biomekanik secara sempit
adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia. Adapun pengertian Biomekanik
secara ilmiah adalah ilmu yang mempelajari cara menentukan gaya, perubahan dan
beban mekanik pada otot, tulang dan sendi dari tubuh manusia.
Secara terminologi,
Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” = makhluk
hidup dan kata “Mekanikal” = gerakan. Jadi Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
makhluk hidup, dimana dalam Biomekanik hanya mempelajari gerakan pada manusia.
Dengan demikian, pengertian Biomekanik secara umum / luas adalah ilmu yang
mempelajari gerakan pada manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi,
fisiologi, psikologis, mekanis dan sosiokultural. Sedangkan pengertian
Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh
dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda
pula dalam melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur
kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, dengan
sikap kerja tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik,
dimana kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Aapakah
yang di maksud denga kekuatan?
2.
Bagaimanakah
kontrasi otot dalam kekuatan?
3.
Bagaimanakah
Kontrasi isotonis,isometric dan auxotonis?
4.
Bagaimanakah
kekuatan dan kekuatan otot absolute?
5.
Bagaimanakah
latihan kekuatan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian kekuatan
2.
Untuk
mengetahui kontrasi otot dalam kekuatan
3.
Untuk
mengetahui Kontrasi isotonis,isometric dan auxotonis
4.
Untuk
mengetahui kekuatan dan kekuatan otot absolute
5.
Untuk
mengetahui bentuk latihan kekuatan
1.4 Manfaat
1.
Dapat
mengetahui pengertian kekuatan
2.
Dapat
mengetahui kontrasi otot dalam kekuatan
3.
Dapat
mengetahui Kontrasi isotonis,isometric dan auxotonis
4.
Dapat
mengetahui kekuatan dan kekuatan otot absolute
5.
Dapat
mengetahui bentuk latihan kekuatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kekuatan
kekuatan(strength) diartikan
sebagia kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat atau menahan
suatu beban. Bompa(1999),
mendefenisikan kekuatan sebagai kemampuan otot dan syaraf untuk mengatasi beban
internal dan ekstern. Kekuatan merupakan kompenen yang sangat penting dari
kondisi fisik secara keseluruhan, karena merupakan daya penggerak setiap
aktifitas fisik.Friedrich (1969) mengemukakan,
2.2 Kontrasi Otot dalam Kekuatan
Kontrasi dapat di terjemahkan dengan tegangan
atau pengerahan kekuatan yang di hasilkan oleh serabut-serabut otot. Sebenarnya
kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses pengubahan dari energi kimia
menjadi mekanis dan panas. Proses ini di sebut proses vegetative dan merupakan
proses yang sangat penting dalam kerja otot.
Arah suatu gerakan tergantung dari arah yang
di kerjakan oleh kekuatan yang bersangkutan.
Sebuah benda yang dalam keadaan diam, akan bergerak kea rah kanan bila ada
kekuatan yang menariknya dari sebelah kanan. Efek dari kekuatan selalu sesuai
dengan arah dari bekerjanya kekuatan tersebut.
Otot selalu terdiri dari empat dan urat otot
(tendo), urat otot menghubungkan empat otot tersebut kepada bagian-bagian
seklet. Bkadang-kadang urat otot berbentuk pipih daun, kadang berbentuk cepat.
Umumnya jaringan urat panjang sekali. Urat –urat fungsinya sebagai penerus gaya kontraksi dari
otot.Pada lengan dan tungkai, jurat yang panjang sangat menguntungkan bagi
empat otot untuk meneruskan gaya kontraksinya ke jari-jari tangan dan laki-laki
yang ramping.
2.3
Kontrasi Isotonis,isometric dan Auxotonis
A.
Kontrasi
Isotonis
Kontraksi
isotonic adalah tipe kontraksi yang disebabkan memanjang atau memendeknya
otot-otot. Dalam kontraksi ini tampak terjadi suatu gerakan dalam
anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini disebut juga dengan dynamic
contraction..
B.
Kontrasi
Isometric
Kontraksi
isometric (iso berarti tetap, metric berarti jarak) adalah kontraksi dimana
otot-otot tidak memanjang atau memendek sehingga tidak tampak suatu gerakan
yang nyata tetapi didalam otot ada tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan
dalam otot akan diubah menjadi panas. Kontraksi demikian disebut juga kontraksi
statis (static contraction). Contoh gerakan isometric, misalnya latihan
mendorong tembok seolah hendak merobohkannya.
C.
Kontrasi
Auxotonis
Kontraksi
ini adalah kombinasi dari kontraksi isometris dan isotonis. Saat mulai terjadi
tegangan dari kecil sampai sebesar tahanan, yang terjadi adalah kontraksi
isometric. Kemudian saat tegangan melebihi tahanan, terjadinya kontraksi
isotonis.
2.4 Kekuatan
Kontraksi dan Kekuatan Otot Absolute
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu
perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamen-filamen aktin dan miosin.
Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat
pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut
tidak bertambah banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan
dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis
H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan
pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi.
Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk
komplek aktin-miosin. Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa kontraksi otot adalah
prosesterjadinya pengikatan aktin dan
miosin sehingga otot memendek. Aktin merupakan bentuk
jaring otot yang berfungsi untuk membentuk permukaan sel, pigmen
penyusun otot yang berdinding tipis, protein yang merupakan unsure kontraksi
dalam otot.
Sedangkan Miosinadalah protein dalam otot yang mengatur
kontraksi dan relaksasi filament penyusun otot yang berdinding tebal. Periode kontraksi otot terdiri dari:
1. Periode Latent (PL) à Periode pemberian
rangsang sampai terjadinya respon.
2. Periode Kontraksi (PK) à Periode pemendekan
otot atau kontraksi.
3. Periode Relaksasi (PR) à Periode kembalinya
otot pada keadaan semula setelah mengalami kontraksi.
Karakteristik Otot
a. Kontraktibilitas yaitu kemampuan
untuk memendek
b. Ekstensibilitas yaitu kemampuan
untuk memanjang
c. Elastisitas yaitu kemampuan
untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang
Faktor-faktor yang mempengaruhi kontraksi otot
Kontraksi otot
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1.
Treppe atau staircase effect, yaitu
meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena
stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena
konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang
meningkatkan aktivitas miofibril.
2.
Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot
berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi
dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).
3.
Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena
pekerjaan itu sendiri.
4.
Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat
sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
5.
Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah
dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui
mekanisme pemompaan.
Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme
kontraksi pencampuran aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang
dipengaruhi oleh ATP. Miosin merupakan produk, dan proses tersebut
mempunyai ikatan dengan ATP. Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin
terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan
aktin. Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin,
ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan
terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial.
Besarnya kekuatan otot berbanding lurus dengan penampang
fisiologi dari otot tersebut, artinya makin besar penampang fisiologinya makin
besar pula kekuatannya.
Contoh
1. Bila kita melempar lembing atau cakramdan seterusnya mulailah dengan
meluruskan lebih dahulu hingga otot bicheps dan brakhialis terenggang secara
maksimal.
Contoh
2.gerakan melakukan lompat galah di mulai dengan melentingkan badan terlebih
dahulu otot perut dan dada terenggang secara maksimal
KONTRAKSI
OTOT ABSOLUT
Beban maksimal yang mampu diangkat oleh otot per cm dari
penampangan fisiologinya disebut “kekuatan
otot absolut”. Pada manusia, besar kekuatan otot absolute ini sekitar 5
kg/cm. Hasil pengamatan beberapa orang peneliti ternyata besarnya bervariasi
antara 2 kg sampai 10 kg per cm. Bervariasi kekuatan otot absolute ini
tergantung juga dari jaringan lemaknya, dari serabut-serabut otot yang aktif,
dan dari efesiensinya koontraksinya
Kekuatan
dapat meningkat 5% perminggu setelah beberapa minggu latihan. Presentase
peningkatan umumnya tinggi pada saat-saat permulaan latihan. Bila program
pembinaan kekuatan di hentikan, maka 1/3 dari penambahannya akan hilang dan
sebagian kecil (30%) dari sisinya akan menetap. Kekuatan berhubungan dengan
usia kekuatan meningkatan sejak masa anak-anak sampai usia 25 tahun (laki-laki)
dan 20 tahun (perempuan). Pada usia tersebut (20-25 th) kekuatan tetap,
kemudian dengan bertambahnya usia 65 tahun kekuatan tinggal 70% dari puncak
kekuatan.
2.5
Latian Kekuatan
Latihan kekuatan atau strength
training terdiri dari beberapa latihan untuk meningkatkan kekuatan otot seseorang. Latihan-latihan ini
membutuhkan sesi-sesi latihan yang ketat. Latihan ini sangat bermanfaat dan
memastikan tubuh Anda mendapatkan tingkat kekuatan yang
diinginkan tanpa kemungkinan cedera apapun. Latihan ini juga melibatkan
peralatan berat dan dapat sangat sulit dilakukan. Namun, dampak dari latihan
ini cenderung tetap untuk waktu yang lama. Orang yang membutuhkan kekuatan
fisik perlu memilih latihan kekuatan untuk dilakukan secara teratur. Saat
menjalankan latihan ini Anda harus melakukannya di bawah pengawasan pelatih
atau instruktur ahli, menggunakan ide sendiri pada saat melakukan latihan
kekuatan dapat menyebabkan masalah. Instruktur akan memberikan Anda teknik yang
tepat untuk meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Anda harus
menganalisis keadaan tubuh Anda sesungguhnya sebelum melakukan latihan ini.
Latihan ini memerlukan jadwal yang sempurna.
Sementara melakukan latihan beban, Anda harus tahu berapa berat beban yang Anda bisa angkat. Yang paling
penting kita harus memahami bahwa menambah kekuatan yang kita inginkan
membutuhkan waktu dan proses. Latihan yang teratur akan menjadi faktor kunci
untuk mencapai tujuan ini. Terlepas dari latihan yang Anda lakukan, asupan
suplemen seperti creatine juga dianggap sangat penting. Creatine meningkatkan
stamina dan mengurangi kadar lemakAnda secara simultan. Ini akan
memungkinkan Anda untuk melakukan manambah sedikit latihan Anda untuk mencapai
kecepatan fisik yang diinginkan. Selain creatine, asupan protein juga sangatlah penting. Ingin membuat
otot agar lebih kuat? Mulailah berlatih dan Anda bisa mengkonsumsi Iso Mass Extreme Gainer dari Ultimate Nutrition secara rutin
setiap hari. Dengan kandungan protein berkualitas terbaik dan7 macam creatine, karbohidrat, vitamin, glutamine, BCAA, enzyme
serta berbagai nutrisi lain, akan memberikan pasokan nutrisi yang Anda butuhkan
untuk meningkatkan massa otot Anda.
Bentuk
latian isometric (walaupun belum dapat di buktikan keuntungannya dari
pada bentuk latian isotonik), merupakan latian yang bermanfaat sekali untuk
cabang olahraga senam yang mengharuskan atlit mempertahankan posisi dalam
beberapa detik.
Pengalaman menunjukan bahwa bentuk
latian isometric memberikan efek yang besar bila di lakukan dengan kontraksi
maksimal atau sub-maks 6 detik dan di ulang 5 sampai 6 kali. Dianjurkan untuk
melatih pada beberapa posisi persendian.
Bentuk latian isotonic, umumnya di
lakukan dengan dumbel atau barbell sebagai
bebannya. Latian ini menekankan kepada kombinasi yang optimum dari berat beban
dan banyaknya ulangan, di lakukan 3 kali berturut-turut. Tetapi efek tahanannya
tidak tetap.
Untuk mengulangi efek tahanannya yang
tidak tetap ini, di ciptakan mesin latian yang dapat mengatur efek tahannya
yang relative tetap. Bentuknya latihan ini di sebut latihan “isokometik”
Contoh latihan otot perut
Contoh latihan otot lengan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kekuatan
adalah gaya yang dapat menimbulkan gerak mekanis dan di timbulkan oleh
kontraksi otot, kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses perubahan
dari energy kimia menjadi mekanis dan panas proses ini di sebut proses
vegetative. Ada tiga kontrasi dalam otot,yang pertama kontrasi isotonis,
isometris,auxotonis. Kekuatan kontraksi otot adalah maksimal dari extensi 1/3
panjangnya. Ada tiga bentuk latian kekuatan yang pertama isotonis,isometris,dan
Isokinetik,karateristik otot ada 4 Yaitu: Exitabilita,Kontratabilitas, Extensibilitas
dan elatisitas .
3.2
Saran
Kekuatan sangatlah penting dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.di sini kesehatanlah yang berperan penting dalam
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Barham,
Jerry N. ; Meechanical Kineosiology, the C.V. Company. Sain Louis, 1978,
509
Smith,
Tony, Gymnasties, A Meehanical Understading, hodder and Stooghton,
London, 1982, 175 hlm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar