Senin, 27 Agustus 2018

Permainan Tradisional dalam Pembelajaran PJOK


TUGAS M5 KB 4 : Permainan Tradisional dalam Pembelajaran PJOK
1.      Bacalah seluruh isi modul secara cermat dan buatlah rangkuman tentang isi modul dalam bentuk artikel!
2.      Tuliskan salah satu permainan tradisional dengan melengkapi atribut soft skill (karakter) yang terkandung didalamnya!

Jawaban :
Permaian Tradisional dalam Pembelajaran PJOK
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses belajar yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang yang hidup. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkunganya. oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut yang mungkin terjadi oleh perubahan pada pengetahuan, keterampilan atau sikap. Apabila proses belajar itu di selenggarakan secara formal di sekolah-sekolah. Tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa. Baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungan yang antara lain yaitu: terdiri atas murid, guru, dan staf sekolah lainnya. serta bahan materi lainya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong pembaharuan dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan sebuah pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh tingginya pendidikan seorang pendidik. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang berhasilnya pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran dapat diatasi dengan memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar. Permainan tradisional daerah juga memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pembelajaran di sekolah diharapkan tidak hanya bersifat teoritik tetapi juga dapat mengenalkan media pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisonal, karena dalam permainan tradisional mempunyai nilai nilai pengetahuan yang seharusnya dilestarikan oleh guru, sekalipun pada kenyataannya permainan tradisional sedikit demi sedikit ditinggalkan, permainan tradisional merupakan ciri suatu bangsa, dan hasil suatu peradaban.
Bangsa mana yang tidak bangga pada permainan budaya. Karenanya, menggali, melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Selain telah menjadi ciri suatu bangsa, permaian tradisional adalah salah satu bagian terbesar dalam suatu kerangka yang lebih luas yaitu kebudayaan. Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan game online yang ternyata banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan, psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.
Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar smartphone dan sebagainya.
Menguatnya arus globalisasi di Indonesia yang membawa pola kehidupan dan hiburan baru, mau tidak mau, memberikan dampak tertentu terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Termasuk di dalamnya berbagai macam permainan tradisional anak. Sementara itu, kenyataan dilapangan dewasa ini memperlihatkan adanya tanda tanda yang kurang menggembirakan yakni semakin kurangnya permaianan tradisional anak yang ditampilkan, sehingga akan berakibat pada kepunahan.
Banyaknya kegunaan permaianan bagi proses pembelajaran perlu adanya pelestarian terhadap keutuhan permaianan tersebut. Mengenal permainan tradisional bermain congklak, egrang, balap karung, bola bekel dan lain-lain di masa muda, akan mengantarkan mereka pada permainan yang bermamfaat dalam kegiatan belajar untuk meraih prestasi di masa yang akan datang. Tanpa mengenalnya di masa muda, sulit bagi anak-anak untuk menerima hal yang sama yang dahulu mereka mainkan bahkan yang pernah dimainkan pula oleh ayah, ibu, dan kakek-neneknya. Operasional pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional dapat dilakukan dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar. Misalnya dalam permainan gasingan yang terbuat dari kayu, layangan, yoyok, parasut dan-lain-lain. Bagi anak permainan dapat dijadikan kegiatan yang serius, tetapi mengasyikan. Melalui permainan, berbagai pekerjaannya dapat terwujud dan permainan dapat dipilih oleh anak karena menyenangkan bukan untuk memperoleh hadiah atas pujian.

PEMBAHASAN
BERMAIN
Menurut Seafeldt dan barbour, aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang spontan pada anak yang menghubungkannya dengan kegiatan orang dewasa dan lingkungan termasuk didalamnya imajinasi, penampilan abak dengan menggunakan keseluruhan perasaan, tangan atau seluruh badan. Beberapa pakar dan ahli memberi batasan tentang arti bermain, ynag tentunya memiliki perbedaan antara definisi yang satu dengan yang lain. Namun demikian menurut Dworezky seperti yang dijelaskan Moeslichatoen, sedikitnya ada lima kriteria dalam
bermain, yaitu sebagai berikut:
1.      Motivasi instriksik . Tingkah laku bermain dimotivasi baru dalam diri anak.
2.      Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau mengembirakan untuk dilakukan.
3.      Bukan dikerjakan sambil lalu. Tingkah laku ini bukan dilakukan sambil lalu sehingga tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.
4.      Cara atau tujuan. Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya.
5.      Kelenturan. Bermain merupakan perilaku yang lentur.
Bermain juga mengajarkan tentang cara mengendlaikan diri sendiri, memahami kehidupuan, serta memahami dunianya. Oleh karena itu, bermain menurut Moeslichatoen adalah cermin perkembangan anak. Dengan bermain, anak anak mengunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra indra tubuhnya, menstimulasi indra indra tubuhnya. Selain itu dengan bermian, anak anak juga dapat menemukan dan mempelajari hal - hal baru yang dapat menyenangkan. Adapun fungsi bermain yang lainnya antara lain sebagai berikut :
1.      Mempertahankan kesimbangan
2.      Mengahyati berbagai pengalaman yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari.
3.      Mangantisifasi peran yang akan dijalani dimassa yang akan datang.
4.      Menyempurnakan keterampilan – keterampilan yang dipelajari.
5.      Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah.
6.      Meniingkatkan keterampilan hubungan dengan anak lain.


Aspek Perkembangan yang dapat dikembangkan melalui yang dikembangkan melalui Bermain berdasarkan Teori Garner.
Berikut dijelaskan manfat bermain yang meliputi seluruh aspek perkembangan anak seperti diuraikan oleh teori Howard Gardner :
a)      Lingguistic Intelegence (kecerdasaan bahasa)
b)      Logical Matematichic Intelligence (kecerdasaan logika matematika)
c)      Musical Intelligence (kecerdasan musik)
d)      Bodily – Kinestetic Intelegency (kecerdasaan olah tubuh)
e)      Visual Spatial Intelligence (kecerdasaan bentuk dan ruang)
f)       Interpersonal Intelligence (kecerdassan intepersonal)
g)      Intrapersonal Intelegece (kecerdasan Intrapersonal)
h)      Kecerdsaan Naturalis
i)       Kecerdasan Eksistensional
j)       Kecerdasan spiritual
Pembelajaran yang menyenangkan melalui bermain. Pembelajaran anak harus berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1.      Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak.
2.      Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknya pembelajaran untuk anak usia dini rancanfan dalam belajar adalah bermain.
3.      Kegitan pembelajaran dirancang secara cermt untuk membaangun sistematika kerja/aktivitas.
4.      Kegiatan pembelajaran beriontaso pada pengembangan kecakapan hidup anak, yaitu membantu anak menjadi mandiri dan sebagainya.
5.      Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan berulang ulang dengaan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
6.      Anak akan memperoleh lebih banyak pengetahuan bila menddapat pijakan/dukungan dari guru pada saaat bermain.

PERMAIANAN TRADISONAL
Permainan tradisional adalah suatu warisan dari nenek moyang yang wajib dan perludilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Melalui permainan tradisional, kita dapat mengasah berbagai aspek perkembangan anak. Bermain bagi anak merupakan hal yang mengasyikan. Menurut subagiyo, permainan tradisional mempunyai beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1)      Anak menjadi lebih aktif.
2)      Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak.
3)      Mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
4)      Mengembangkan kecerdasan logika anak.
5)      Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal anak.
6)      Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.
7)      Mengembangkan kecerdasan natural anak.
8)      Mengembangkan kecerdasan spasial anak.
9)      Mengembangkan kecerdasan spiritual anak.
10)  Mengembangkan kecerdasan musikal anak.

Permainan tradisional mengandung beberapa nilai antara lain: rasa senang, bebas, rasa berteman, domokrasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling membantu, yang semuanya merupakan nilai-nail yang sangat baik dan berguna dalam kehidupan masyarakat. Bermain juga dapat membantu anak dalam menjalin hubungan sosial, mengembangkan imajinasi, mengembangkan kognisi, bahasa, motorik kasar dan serta halus. Jadi bermain bagi anak itu tidak sekedar menghabiskan waktu, tetapi merupakan media untuk belajar. Menurut Nugroho banyak sekali nilai yang terkandung di dalam permainan tradisional, antara lain:
1)      Nilai Demokrasi
2)      Nilai Pendidikan
3)      Nilai Kepribadian
4)      Nilai Keberanian
5)      Nilai Kesehatan
6)      Nilai Persatuan
7)      Nilai Moral

JENIS PERMAINAN TRADISIONAL
Masa kecil merupakan masa yang paling bahagia setiap orang tak terkecuali bagi orang Indonesia. Biasanya masa anak-anak sarat dengan berbagai macam permainan dan hiburan. Ada berbagai macam permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Namun tampaknya dibeberapa daerah permainanpermainan tradisional ini sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Dan mereka kini lebih suka dengan mainan-mainan modern. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat, orang tau, dan praktisi pendidikan, untuk kembali melestarikan kebudayaan lokal yang sangat kaya. Salah satunya adalah permainan tradisional. Berikut ini adalah beberapa permainan tradisional:
1.      Gobak Sodor
Gobak sodor adalah permainan tradisional yang merupakan jenis grup yang terdiri dari dua regu, dimana masing-masing regu terdiri dari 3-5 orang. Permainan ini memerlukan tempat yang cukup luas karena digunakan untuk kejar-kejaran. Tidak ada alat khusus yang digunakan, anak-anak hanya menggambar garis dengan kapur dan untuk membuat acuan garis dalam permainan. Cara bermain:
·         Pertama dengan membuat garis-garis penjagaan dengan kapur yang membentuk lapangan segiempat yang kemudian dibagi menjadi 6 bagian.
·         Kemudian membagi para peserta menjadi 2 kelompok, satu kelompok terdiri atas 3-5 peserta atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta, penentuan kelompok jaga dan kelompok lawan biasanya dilakukan oleh kapten.
·         Kelompok yang mendapat giliran jaga akan menjaga lapangan, cara dengan menjaga garis horizontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas, dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal (kapten) tugasnya menjaga keseluruhan garis batas vertikalyang terletak ditengah lapangan.
·         Sedangkan tim yang menjadi lawan,harus melewati baris ke baris hingga baris yang paling belakang dan kemudian kembali lagi ke baaris awal tanpa tersentuh oleh tim jaga.
Manfaat dari permainan ini ialah selain mengajarkan kebersamaan juga dapat belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lainnya.
2.      Engklek.
Engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar diatas tanah. Engklek pada tahun 1970 an juga menjadi permainan favorite di kalangan anak-anak dan remaja. Dinamakan engklek karena dimainkan dengan satu kakiyang dalam bahasa jawa artinya ‘engklek’ anak yang sangat menyukai permainan sederhana ini ialah anak perempuan. Jumlah pemain engklek bebas dan biasanya 2-5 anak. Tempat bermainnya pun tidak memerlukan pekarangan yang luas tetapi datar sehingga bisa dimainkan dihalaman rumah. Garis yang dibuat seperti tanda + dengan jumlah kotak sebanyak 7 kotak, masingmasing mempunyai ‘gacuk’ dari pecahan genteng atau keramik. Cara bermain:
·         Semua pemain berkumpul lalu melakukan ‘hompipah’ dan ‘sut’ untuk menentukan siapa yang main terkelebih dahulu, karena cara bermainnya secara bergantian. Anak yang pertama kali menang ialah yang bermain terlebih dahulu.
·         Pemain melempar gacuknya pada petak nomor satu, gacuk yang dilemparkan harus ada didalam kotak dan kalau meleset kekotak lain maka dinyatakan gugur kemudian diganti pada pemain kedua dan begitu seterusnya.
·         Dan kemudian jika semua telah dilakukan semua pemain maka pemain melemparkan gacuk dengan membelakangin engkleknya jika pas pada kotak yang dikehendaki maka kotak itu akan menjadi rumahnya maka boleh berhenti dikotak tersebut seperti pada kotak A tetapi berlaku pada pemain yang menang pada permainan tersebut. Begitu seterusnya sampai kotak-kotak angka 1 sampai 6 menjadi milik para pemain.
·         Jika semua kotak telah dimiliki oleh sang pemain maka permainan dinyatakan telah selesai dan pemenangnya ialah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak tersebut.

3.      Bakiak
Disebut juga dengan terompa galuak. Ini merupakan permainan tradisional anak dari Sumatera Barat. Bakiak terbuat dari kayu tebal yang berbentuk sandal yang sekitar 125cm. Pada masing-masing papan terdapat tiga atau empat karet untuk pengikat kaki pemain.hingga sekarang permainan ini sangat populer untuk mengisi perlombaan 17 Agustusan di kampung. Permainan ini membutuhkan kerja sama dan kekompakan para pemainnya. Memerlukan tempat yang cukup luas untuk bermain. Pada lomba biasanya terdiri dari 3 hingga 4 regu. Jarak yang ditempuh pada lomba bervariasi antara 10 hingga 15 meter. Cara Bermain:
·         Peserta yang terdiri dari beberapa regu memakai bakiak dan berdiri digaris start dan satu orang memberi aba-aba sebagai pemandu, peserta beradu kecepatan berjalan dengan bakiak menuju garis finish. Jika dalam satu regu tidak kompak maka mereka akan terjatuh bersama, itulah yang membuat permainan itu lucu dan mengundang gelak tawa baik dari penonton mau pun dari pemainnya sendiri.
·         Regu yang paling cepat berjalan ke finish dinyatakan sebagai pemenang.
4.      Balap Laker
Permainan ini juga disebut dengan papan roda,ini sangat populer dimainkan oleh anak laki-laki sekitaran tahun 1970 an. Mainan ini terbuat dari kayu yang berukuran 50 X 20cm. Pemain balap laker ini kebanyakan laki-laki karena memerlukkan keberanian dan beresiko jatuh dan tabrakan. Pemai yang duduk didepan ialah disebut joki dasn pemain satunya lagi berada dibelakang sebagai tenaga pendorong. Tempat untuk bermain memerlukan jalan beraspal dikampung yang sepi dari lalu lalang kendaraan dan bermain dijalan yang menurun. Cara Bermain:
·         Permainan ini sangat mudah dilakukan, yang penting mempunyai keberanian. Masing-masing pasangan peserta bersiap digaris start. Joki duduk dengan kedua tangan perpegangan pada papan.sementara itu kedua kakinya berpijak pada titik tengah kemudian setelah wasit memberi aba-aba hitungan 1-3. Masing-masing anak yang bertugas sebagai penjaga belakang mendorong pundak joki dan sijoki harus lihai mengemudi kan papan pada kedua kakinya , siapa yang terlebih dahulu sampai difinish dia lah yang menjadi pemenangnya.
5.      Kasti
Nama kasti bukanlah nama yang populer di Indonesia, permainan ini mungkin memiliki cara bermain yang sama tapi nama permainan yang berbeda-beda sesuai pemahaman orang melihatnya. Permainan nama kasti adalah permainan tradisional yang kebanyakan dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini tidak ada kejelasan mengenai sejarahnya, yang pasti permainan yang satu ini adalah permainan tradisional yang sudah turun menurun yang diwariskan oleh nenek moyang. Nama kasti juga adalah permainan yang membutuhkan ketepatan melempar dan kecepatan menghindar. Peraturan dan cara bermain kasti yaitu:
1.      Permainan ini dimainkan minimal enam orang.
2.      Membutuhkan bola kasti dan kapur untuk membuat kotak sesuai jumlah orang dan disetiap kota tertulis satu nama orang.
3.      Pemain bermain secara bergiliran untuk melemparkan atau menggelindingkan bola kasti, jika bola kasti berhenti di satu kotak maka, nama yang tertulis di kotak tersebut menjadi kucing.
4.      Kucing bertugas untuk melemparkan bola mengenai pemain lain, jika bola kasti mengenai pemain lain atau si kucing melemar tidak mengenai pemain makan akan mendapatkan poin.
5.      Jika poin sudah mencapai batas yang ditentukan maka pemain tersebut akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati di awal permainan.


PENUTUP
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membantu setiap orang untuk melakukan aktivitas dengan mudah diberbagai bidang, salah satunya adalah permainan, permainan modern saat ini lebih mengarah kepada bermain playstation, game online, dan sejenisnya. Permainan modern mempunyai ciri khas, salah satunya adalah dengan menggunakan peralatan yang canggih untuk memainkannya. Sebenarnya permainan ketangkasan dari video games lebih banyak bersifat pengulangan , sehingga membuat anak lebih tangkas, namun demikian menurut martuti, permainan tersebut belum tentu menjadikan anak dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya, karena tidak mengajari anak memecahkan masalah. Selain itu permainan video games menjadikan interaksi dengan anak yang menjadi terbatas. Dengan kata lain teknologi yang canggih masih banyak kekurangan dalam hal pembentukan karakter seseorang, berbicara pembentukan karakter dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan salah satu cara dengan aktivitas permainan tradisional, permainan tradisional merupakan media yang tepat untuk belajar. Anak dapat bermain dengan ceria, setelah permainan usai, tanpa disadari ada pengetahuan yang mereka dapatkan. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, sehingga cinta kepada Tuhan. Selain itu juga dekat dengan alam sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kecerdasan natural anak, serta mengembangkan pribadi anak.


2.      Permainan Tradisional dengan Nilai Karakter “Petak Umpet”
Permainan petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya berada di luar ruang. Adapun tahapan permaianan petak umpet yaitu :
1)      Pilih para pemain. Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk bermain "Petak Umpet" adalah merekrut para pemain. Setidaknya dua pemain dibutuhkan untuk memainkan permainan ini. Namun, tentu saja, semakin banyak pemain, semakin baik.
·         Jika Anda mempunyai pemain-pemain dengan usia yang berbeda-beda, pertimbangkanlah hal ini. Pemain yang lebih muda memiliki pilihan-pilihan tempat untuk bersembunyi yang lebih banyak, tetapi mereka terkadang tidak terlalu pintar memilih tempat bersembunyi yang bagus dan tidak mempunyai kemampuan konsentrasi yang lama.
2)      Pentukan aturan-aturan permainan. Jika Anda tidak menentukan aturan permainan, Anda akan mendapati para pemain pergi ke tempat-tempat terlarang -- apakah ada barang-barang antik yang pada akhirnya akan jatuh pecah atau tempat-tempat pribadi dimasuki oleh para pemain -- atau seseorang terjebak di dalam mesin cuci. Dan, para pemain dapat pergi ke luar saat semua pemain lainnya berada di dalam. Laranglah para pemain bersembunyi di ruangan-ruangan seperti loteng, kamar tidur orang tua, ruangan-ruangan yang berisi barang-barang antik/berharga, dan kamar-kamar tidur. Atau biarkan para pemain bersembunyi hanya di dalam ruangan-ruangan tersebut, katakan saja sesuatu seperti, "Baiklah, kalian boleh bersembunyi di dalam kamarku, tetapi jangan berantaki tempat tidurku, dan letakkan semua barang kembali pada tempatnya."
·         Pastikan semua pemain tetap aman. Anda tidak akan ingin teman-teman Anda jatuh dari pohon atau memanjat ke atap. Buatlah aturan: hanya boleh bersembunyi di tempat-tempat yang cukup untuk dua pemain atau bersembunyi di tempat-tempat di mana semua pemain dapat ke sana.
·         Kita akan membicarakan variasi-variasi permainan ini sebentar lagi. Tetapi untuk saat ini, tentukanlah aturan-aturan dasar -- siapa yang bersembunyi, siapa yang mencari, di mana harus bersembunyi, berapa lama waktu yang dimiliki untuk pergi bersembunyi, dll.
3.      Temukan lokasi yang cocok. Lokasi-lokasi di luar ruangan adalah yang paling baik, meskipun tempat-tempat di dalam ruangan juga dapat digunakan pada hari-hari hujan. Sangat penting untuk menentukan batasan-batasan tempat persembunyian atau Anda akan mendapati para pemain pergi ke tempat-tempat yang terlalu jauh. Permainan ini bukan bernama Lari yang Jauh dan Carilah!
·         Jika Anda bermain pada saat orang tua Anda ada di rumah, pastikan mereka tahu bahwa kalian sedang bermain petak umpet. Orang tua Anda mungkin tidak ingin kalian bersembunyi di dalam garasi atau di bawah teras yang kotor, atau mereka mungkin tidak ingin masuk ke kamar mandi untuk menemukan Anda sedang bersembunyi di sana.
·         Cobalah untuk bermain di tempat-tempat yang berbeda setiap kalinya. Jika Anda terus menggunakan lokasi yang sama (permainan yang berbeda, bukan putaran yang berbeda), para pemain akan mengingat tempat-tempat persembunyian yang bagus dan mencari di tempat-tempat tersebut terlebih dulu.
Cara Bermain Petak Umpet
1.      Tentukan siapa yang akan menjadi “Pencari.” Menentukan siapa yang menjadi “Pencari” dapat dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda, misalnya: pemain termuda dapat menjadi “pencari” yang pertama; atau pemain yang akan segera berulang tahun dapat menjadi “pencari” yang pertama; atau gunakan permainan eliminasi dengan permainan kata, seperti “Satu Kentang, Dua Kentang” atau permainan lainnya yang serupa. Atau pilih saja nomor-nomor undian, dan yang mendapatkan nomor 1 menjadi “pencari”.
·         Jika satu pemain lebih tua daripada pemain-pemain lainnya, dia dapat menjadi “pencari” yang alami. Semakin muda Anda, semakin kesal Anda dengan pemain-pemain yang sangat pintar bersembunyi. Pemain yang lebih tua mampu berkonsentrasi lebih lama dan dapat berpikir di luar kotak daripada yang lebih muda.
2.      Mulai bermain. Setelah pemain yang akan menjadi “pencari” sudah dipilih, si pencari tinggal di home base, menutup matanya, dan mulai dengan keras berhitung dengan kecepatan stabil sampai ke angka yang telah ditentukan. Atau pencari dapat melantunkan pantun atau menyanyikan lagu. Apa pun yang dapat menghabiskan waktu sehingga semua pemain lainnya dapat pergi bersembunyi! Pastikan untuk menentukan hal ini terlebih dulu sebelumnya dan bahwa semua pemain tahu berapa lama waktu yang mereka miliki untuk bersembunyi!
·         Pastikan mereka tidak curang! pemain yang menjadi “pencari” harus menutup mata, dengan kedua tangan menutupi mata, dan paling baik menghadap ke pojok dinding. Tidak boleh mengintip!
3.      Pergilah bersembunyi! Semua pemain yang bukan “pencari” harus lari dan diam bersembunyi dari pemain yang sedang berhitung. Pemain yang menjadi “pencari” tidak boleh mengintip para pemain yang sedang pergi bersembunyi darinya. Pastikan kalian semua diam saat bersembunyi atau “pencari” dapat menggunakan telinganya untuk mengeahui ke arah mana kalian pergi.
·         Setelah Anda berada di tempat persembunyian Anda, diamlah dan jangan bergerak. Anda tidak akan ingin membuat diri Anda ketahuan setelah Anda bersembunyi! Jika Anda berisik, bahkan tempat persembunyian terbaik pun tidak akan dapat menyembunyikan Anda.
4.      Mulai pencarian. Setelah pemain yang menjadi “pencari” selesai berhitung, dia akan berteriak “Siap atau tidak, aku datang!” Pada titik ini, pencari harus berusaha menemukan semua pemain yang telah bersembunyi. Pastikan untuk melihat dengan mata Anda dan mendengar dengan telinga Anda, pencari! Saat Anda melihat mereka, pastikan Anda menyentuh mereka. Jika Anda sedang bersembunyi dan “pencari” hampir menemukan Anda, pindahlah dengan hati-hati. Merangkak atau merayap adalah pilihan-pilihan yang terbaik. Namun, jika sudah terlambat, jangan bergerak dan jangan bersuara. “Pencari” mungkin melewatkan Anda dan pergi menjauh.
·         Para pemain yang bersembunyi dapat bergerak atau berpindah ke tempat persembunyian yang lain, jika mereka mau. Ide yang bagus untuk pindah posisi dan pergi bersembunyi di tempat yang sudah “dicari” oleh pencari. Itu namanya “strategi.”
·         Jika beberapa pemain yang bersembunyi tidak kembali ke home base sebelum jangka waktu yang telah ditentukan atau mereka tidak dapat ditemukan, pemain yang menjadi “pencari” harus memberi tanda universal “semua aman.” Berteriaklah, “Semuanya, semuanya bebas!” Dengan begitu mereka tahu bahwa sudah aman untuk kembali.
·         Ini adalah variasi, jika Anda penasaran dengan “Kalian semua, kalian semua, keluarlah dengan bebas” atau mungkin, "Alle, Alle auch sind frei," keduanya kurang-lebih diartikan sebagai “semuanya bebas.”
5.      Gantilah pemain yang menjadi “pencari.” Pemain yang ditemukan pertama menjadi “pencari” pada putaran permainan selanjutnya. Anda dapat menentukan: setelah satu pemain ditemukan, saatnya untuk memainkan putaran selanjutnya, atau semua pemain harus ditemukan terlebih dulu sebelum putaran selanjutnya dimulai.
·         Anda juga dapat menentukan batas waktu. Jika pemain yang mencari tidak memenuhi batas waktu dalam 3 kali mencoba (misalnya), pencari tetap diganti. Berikan setiap pemain kesempatan untuk bersembunyi!
Nilai-nilai moral yang bisa diambil dari permainan ini adalah:
1.      Dalam sebuah permainan kita harus siap kalah siap menang, jika kita siap main maka kita harus siap jika kita kurang beruntung dengan menjadi penjaga.
2.      Saat menjadi penjaga kita harus terima dengan ikhlas dan lakukan tugas sebaik-baiknya, atur strategi, kencangkan lari kita, dan semangat harus tetap dijaga agar kita mampu menyelesaikan tugas kita.
3.      Untuk dapat bermain permainan ini anak-anak harus mampu bersosialisasi dengan teman-temannya, jika anak tidak bisa bersosialisasi pasti akan diasingkan oleh lainnya, sehingga tidak bisa mengikuti berbagai permainan. Untuk bersosialisasi anak-anak harus memiliki sifat yang baik, jujur, tanggung jawab, semangat tinggi. Bayangkan jika si anak saat dia menjadi penjaga tetapi tidak semangat, malas-malasan bisa jadi dikemudian hari anak ini tidak akan dibolehkan mengikuti permainan lagi. Semakin baik sikap kita maka kita semakin disenangi teman-teman.
4.      Untuk mendapatkan fisik yang kuat maka anak-anak akan mengupayakan cara-cara terbaik untuk menguatkan fisiknya seperti makan yang banyak, minum yang banyak, latihan lari-lari yang banyak sehingga ini akan berdampak baik pada tumbuh kembang anak. Anak-anak akan dengan sendiri terpacu untuk menjadi yang terbaik di lingkungannya.
Permainan traditional ini sangat sederhana, murah, meriah, namun dibalik itu semua ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh anak-anak kita, mereka cenderung lebih disiplin makan, disiplin jam tidur, dan kedisiplinan ini akan diterapkannya juga dalam berbagai hal seperti belajar, berdoa dan lain-lain tergantung dari pengarahan orangtuanya.
Berbeda jika anak-anak sudah kecanduan game online maka yang ada diotaknya adalah individualisme karena permainan ini bisa dimainkan sendiri, selain itu juga terkadang anak-anak yang sudah kecanduan game online akan lupa segalanya, lupa makan, lupa sholat, bahkan tak sedikit yang lupa untuk pulang ke rumah sehingga membuat panik orang tuanya. Game online juga permainan yang harus dibayar dengan uang yang cukup banyak, merekapun biasanya menggasak uang jajan untuk bisa bermain game, ini yang menyebabkan mereka tidak makan karena uang jajan sudah ludes untuk bermain game, kelanjutannya mereka akan rentan terserang berbagai penyakit. Kita selaku orang tua harus mengetahui hal ini dan harus bisa mengendalikan prilaku anak kita dengan bijaksana.
Mari ajak anak-anak kita kembali mengenal Petak Umpet, mari ajak mereka bermain tanah, mari ajak mereka bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungannya, mari mengajak mereka berkeringat dan sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...