TUGAS
M3 KB 1 : Dasar-dasar Anatomi
1.
Contoh gerakan-gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi,
sirkumduksi, pronasi, supinasi, elevasi, depresi, inversi, eversi pada berbagai
cabang olahraga.
2.
Sebutkan contoh-contoh tulang panjang, tulang pendek, tulang
pipih, tulang tidak beraturan, tulang berongga.
3.
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar
tulang. Sebutkan ketiga jenis hubungan antar tulang terbut beserta
contoh-contohnya.
4.
Sebutkan macam-macam sendi beserta contoh-contohnya.
5.
Jelaskan perbedaan antara otot rangka, otot jantung dan otot polos
dan sebutkan contoh-contohnya.
6.
Sebutkan jenis-jenis kontraksi otot beserta contoh-contohnya pada
berbagai macam cabang olahraga.
Jawaban
:
1. Contoh gerakan-gerakan
a. Fleksi
adalah gerak membengkokkan/ melipat sendi. Contohnya saat jongkok kaki dalam posisi menekuk
b. Ekstensi
adalah gerak meluruskan kembali sendi. Contohnya saat
kita berdiri kaki dalam posisi lurus
c. Abduksi
adalah gerakan menjauhi badan/ tubuh. Contohnya gerak tangan
sejajar bahu
d. Adduksi
adalah gerakan mendekati tubuh. Contohnya sikap
sempurna
e. Rotasi
adalah gerakan memutar sendi.
f.
Sirkumduksi adalah gerakan gabungan dari
fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi. Contohnya
g. Pronasi
adalah gerakan menelungkupkan tangan.
h. Supinasi
adalah gerakan menengadahkan tangan.
i.
Elevasi
adalah gerakan mengangkat. Contohnya gerakan
menunduk
j.
Depresi adalah gerakan menurunkan.
k. Inversi
adalah gerakan kaki menghadap kearah medial.
l.
Eversi adalah gerakan kaki menghadap
lateral.
2. Contoh-contoh tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang
tidak beraturan, tulang berongga.
a. Os
longum (tulang panjang), yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri
dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan
berperan dalam pergerakan. Contohnya : os. Humerus dan os. Femur.
b. Os.
brevis/brevia (tulang pendek), yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang
biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan
kekompakkan pada area yang pergerakannya terbatas. Misalnya : vertrebrae, Os.
Metacarpalia (telapak tangan), digitimanus (jari tangan), ossa metatarsalia
(telapak kaki), digiti pedis (jari kaki)
c. Os
plannum/planna (tulang pipih), yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang
berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan
memberikan perlindungan. Misalnya : Os. scapula (tulang belikat), Os. cranium
(tulang kepala)
d. Os.
irregularis (tulang tak beraturan), yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan
dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. Misalnya : Os palatinum
(tulang langit-langit atas)
e. Os.
pneumaticum (tulang berongga) misalnya : Os. parietale (tulang pelipis).
3.
Di
dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:
1. Sinartrosis
yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak memiliki celah diantara
sendinya dan dihubungkan oleh jarngan ikat yang keras. Sendi sinartrosis ini
dapat dibagi dalam 2 tipe :
Ø Suture,
yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya
ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan parietal
Ø Sinkondrosis,
yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh :
lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang
anak
2. Amfiartrosis
yaitu sendi yang pergerakannya sedikit karena dihubungkan oleh kartilago
(tulang rawan). Amfiartrosis juga terbagi atas 2 tipe :
Ø Simfisis,
adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang
menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh :
simpisis pubis
Ø Sindemosis,
terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat
jaringan ikat kolagen. Contoh : ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti
radius dan ulna, tibia dan fibula
3. Diartrosis
yaitu sendi yang pergerakannya bebas karena hubungan antar tulang di kedua
ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan. Contoh hubungan antartulang yang
bersifat diartrosis adalah:
a. Sendi
engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf
tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah.
b. Sendi
pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan
konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana
yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh
adalah persendian antara tulang karpal dan metacarpal pada ibu jari.
c. Sendi
putar
d. Sendi
peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi
berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang
dengan tulang yang lainnya.
e. Sendi
kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah
disudut kanan setiap tulang.
4.
Macam-macam sendi beserta
contohnya.
a. Sendi
engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf
tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah. Contoh : sendi pada
siku
b. Sendi
pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan
konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana
yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh
adalah persendian antara tulang karpal dan metacarpal pada ibu jari. Contoh :
sendi antara tulang ibu jari tangan dengan tulang telapak tangan.
c. Sendi
putar: gerakan sendi bisa
digerakkan memutar. Contoh : hubungan antara tulang tengkorak
dengan tulang atlas
d. Sendi
peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi
berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang
dengan tulang yang lainnya. Contoh
: sendi gelang panggul dengan tulang paha.
e. Sendi
kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah
disudut kanan setiap tulang. Contoh : sendi pada ruas-ruas tulang belakang.
5.
Perbedaan bisa kita lihat dari bentuk, jumlah
inti sel, arah gerakan, dan letaknya. Berikut perbedaan
otot polos, otot lurik, dan otot jantung:
a.
Otot polos
·
Bentuk : ujungnya runcing dan
bentuknya gelondong
·
Jumlah ini sel : satu
·
Letak inti sel : di tengah sel
·
Sistem kerja : secara tidak sadar
·
Reaksi terhadap gerakan :
lambat
·
Gerakan : tidak cepat Lelah
·
Letaknya : pada sistem organ
·
Contoh : Urat Nadi,Lambung,Usus
b.
Otot Lurik
·
Bentuk : memanjang
dan silindris
·
Jumlah ini sel : banyak
·
Letak inti sel : di tepi sel
·
Sistem kerja : secara sadar
·
Reaksi terhadap gerakan :
cepat
·
Gerakan : tidak Lelah
·
Letaknya : melekat pada rangka
·
Contoh : Otot Lengan,Otot Betis,Otot Perut,Otot Paha
c.
Otot jantung
·
Bentuk : bercabang, silindris, dan
memanjang
·
Jumlah ini sel : lebih dari satu
·
Letak inti sel : di pusat sel
·
Sistem kerja : secara tidak sadar
·
Reaksi terhadap gerakan :
lambat
·
Gerakan : tidak cepat lelah
·
Letaknya : di jantung
·
Contohnya Otot jantung
6. Jenis-jenis kontraksi otot beserta contoh-contohnya pada cabang
olahraga.
Prinsip
dasar otot kontraksi otot adalah menahan atau melawan kepanjangan otot
(kontraksi otot adalah menuju ke arah pendek), di karenakan aktin ditarik ke
arah pusat sarcomere oleh myosin. Ada 5 Jenis kontraksi otot yaitu Isotonik,
Isometrik, Eksentrik, Isokinetik, dan Plyometrik.
a)
Kontraksi Isotonik
Dalam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi
isotonik adalah ketika lengan seseorang mengangkat dumble. Untuk mengangkat
dumble dari posisi lengan lurus menjadi lengan di tekuk, otot biceps brachii
berkontraksi dalam pola kerja isotonik. Isotonik diartikan sebagai pola
kontraksi yang berpegang pada tonusnya tetap, sebaliknya panjang ukuran oto
berubah/memendek. Kontraksi isotonik juga disebut kontraksi otot kontraksi
konsentris atau dinamis. Secara
anatomis otot biceps brachii berlokasi di lengan atas anterior. Otot ini
mempunyai origo di tulang scapula. Tepatnya adalah di proseseus coracoideus dan
supra glenoidalis scapula. Sedang intersisnya ada di tulang radius (tuberositas
radial). Ketika berkontraksi isotonik maka lengan bawah akan terangkat ke atas
atau fleksi lengan terjadi.
b)
Kontraksi Isometrik.
Dalam olahraga, menggemgam raket tenis merupakn salah satu
contoh kontraksi isometrik otot lengan bawah. Pada saat ini otot lengan bekerja
mampertahankan agar raket tidak lepas. Musculus fleksor digitorum superficialis
dan profondus adalah otot yang berlokasi dibagian anterior lengan bawah.
Keduanya memiliki origo di tulang humerus, ulna dan radius (didaerah siku),
sedangkan insersinya ada pada basic phalangea I dan II. Dalam memegang raket tenis, otot ini mula – mula
berkontraksi secara isotonik yang menghasilkan fleksi pada jari – jari tangan.
Selanjutnya otot ini berkontraksi isometrik yang menghasilkan dipertahankannya
fleksi jari – jari untuk menggemgam gagang raket. Disebut isometrik di ambil
dari istilah Iso yang artinya ”tetap” dan metric yang mengambarkan ”ukuran”.
Kontraksi Isometrik adalah kontraksi dimana otot tidak mengalami perubahan
ukuran.
c)
Kontraksi Eksentrik.
Ketika lengan mengangkat sebuah dumbel merupakan contoh
nyata kontraksi isotonik, maka jika dumbel diturunkan kembali otot biceps
brachii mengalami kontraksi eksentrik Untuk dapat turun secara perlahan atau
lengan kembali ekstensi, maka otot biceps brachii harus bekerja dalam pola
kerja eksentrik. Disebut eksentrik sebab serabut – serabut otot bergeser keluar
dari pusat/centranya.
d)
Kontraksi Isokinetik
Dasar Pola Isokinetik adalah Pola Isokinetik, yakni otot
mengalami pemendekan. Perbedaan yang nyata adalah
1) Bila kontrakasi isotonik setiap lintasan gerak otot
menanggung beban yang sama, pada kontraksi isokinetik beban yang ditanggung
tidak sama.
2) Bila pada kontraksi isotonik kecepatan dalam menempuk
lintasan gerak tidak rata, pada kontraksi isokinetik kecepatan dalam menempuh
jarak lintasan adalah rata.
e)
Kontraksi Plyometrik.
Pada dasar pola plyometrik adalah pola isotonik, yakni otot
mengalami pemendekan ke arah pusat sarcomere dengan didahului tarikan
pemanjangan. Dalam kegiatan olahraga kontraksi ini diwujudkan dalam kerja yang
meledak (melempar, meloncat)
Disebut plyometrik dari istilah piyo dan metrik. Piyo berarti berlapis – lapis, sedangkan metrik artinya ukuran panjang. sehingga plyometrik artinya suatu kontraksi yang mempunyai lapisan-lapisan kecepatan gerak pada setiap perubahan ukuran panjang.Artinya dalam berkontraksi kecepatan antara meter pertama,kedua adan seterusnya ditempuh dengan yang makin pendek (tidak sama).
Disebut plyometrik dari istilah piyo dan metrik. Piyo berarti berlapis – lapis, sedangkan metrik artinya ukuran panjang. sehingga plyometrik artinya suatu kontraksi yang mempunyai lapisan-lapisan kecepatan gerak pada setiap perubahan ukuran panjang.Artinya dalam berkontraksi kecepatan antara meter pertama,kedua adan seterusnya ditempuh dengan yang makin pendek (tidak sama).
Kajian fisiologis dalam kerja
plyometrik menjelaskan bahwa didalam otot ada berkas otot yang dikenal sebagai muscle spindle, fungsi utama muscle spindle adalah mengawasi otot
bila terjadi rangsangan yang melewati batas maksimal, dan sekaligus merespon
untuk segera kembali dalam panjang normal dengan aksi secara mendadak (stretch
reflex). Kajian secara detail belum ditemukan,hanya diduga saat otot
dipanjangkan melebihi panjang normal. Otot berkontraksi secara isometric
artinya tidak ada perubahan posisi actomyosin.Pemanjangan dalam kondisi
isometric tersebut dapat dilaksanakan akibat dari tangki kepala myosin
(meromyosin) yang meregang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar