Senin, 27 Agustus 2018

Dasar- dasar Anatomi


TUGAS M3 KB 1 : Dasar-dasar Anatomi
1.      Contoh gerakan-gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi, pronasi, supinasi, elevasi, depresi, inversi, eversi pada berbagai cabang olahraga.
2.      Sebutkan contoh-contoh tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang berongga.
3.      Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang. Sebutkan ketiga jenis hubungan antar tulang terbut beserta contoh-contohnya.
4.      Sebutkan macam-macam sendi beserta contoh-contohnya.
5.      Jelaskan perbedaan antara otot rangka, otot jantung dan otot polos dan sebutkan contoh-contohnya.
6.      Sebutkan jenis-jenis kontraksi otot beserta contoh-contohnya pada berbagai macam cabang olahraga.
Jawaban :
1.      Contoh gerakan-gerakan
a.       Fleksi adalah gerak membengkokkan/ melipat sendi. Contohnya saat jongkok kaki dalam posisi menekuk
b.      Ekstensi adalah gerak meluruskan kembali sendi. Contohnya saat kita berdiri kaki dalam posisi lurus
c.       Abduksi adalah gerakan menjauhi badan/ tubuh. Contohnya gerak tangan sejajar bahu
d.      Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Contohnya sikap sempurna
e.       Rotasi adalah gerakan memutar sendi.
f.        Sirkumduksi adalah gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi. Contohnya
g.      Pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan.
h.      Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan.
i.        Elevasi adalah gerakan mengangkat. Contohnya gerakan menunduk
j.        Depresi adalah gerakan menurunkan.
k.      Inversi adalah gerakan kaki menghadap kearah medial.
l.        Eversi adalah gerakan kaki menghadap lateral.

2.      Contoh-contoh tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang berongga.
a.       Os longum (tulang panjang), yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. Contohnya : os. Humerus dan os. Femur.
b.      Os. brevis/brevia (tulang pendek), yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan kekompakkan pada area yang pergerakannya terbatas. Misalnya : vertrebrae, Os. Metacarpalia (telapak tangan), digitimanus (jari tangan), ossa metatarsalia (telapak kaki), digiti pedis (jari kaki)
c.       Os plannum/planna (tulang pipih), yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Misalnya : Os. scapula (tulang belikat), Os. cranium (tulang kepala)
d.      Os. irregularis (tulang tak beraturan), yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. Misalnya : Os palatinum (tulang langit-langit atas)
e.       Os. pneumaticum (tulang berongga) misalnya : Os. parietale (tulang pelipis).
3.      Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:
1.      Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak memiliki celah diantara sendinya dan dihubungkan oleh jarngan ikat yang keras. Sendi sinartrosis ini dapat dibagi dalam 2 tipe :
Ø  Suture, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan parietal
Ø  Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh : lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak
2.      Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit karena dihubungkan oleh kartilago (tulang rawan). Amfiartrosis juga terbagi atas 2 tipe :
Ø  Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis
Ø  Sindemosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh : ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna, tibia dan fibula
3.      Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas karena hubungan antar tulang di kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah:
a.       Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah.
b.      Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metacarpal pada ibu jari.
c.       Sendi putar
d.      Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya.
e.       Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.
4.      Macam-macam sendi beserta contohnya.
a.       Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah. Contoh : sendi pada siku
b.      Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metacarpal pada ibu jari. Contoh : sendi antara tulang ibu jari tangan dengan tulang telapak tangan.
c.       Sendi putar: gerakan sendi bisa digerakkan memutar. Contoh : hubungan antara tulang tengkorak dengan tulang atlas
d.      Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Contoh : sendi gelang panggul dengan tulang paha.
e.       Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang. Contoh : sendi pada ruas-ruas tulang belakang.
 













5.      Perbedaan bisa kita lihat dari bentuk, jumlah inti sel, arah gerakan, dan letaknya. Berikut perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung:
a.       Otot polos
·         Bentuk : ujungnya runcing dan bentuknya gelondong
·         Jumlah ini sel : satu
·         Letak inti sel : di tengah sel
·         Sistem kerja : secara tidak sadar
·         Reaksi terhadap gerakan :  lambat
·         Gerakan : tidak cepat Lelah
·         Letaknya : pada sistem organ
·         Contoh : Urat Nadi,Lambung,Usus
b.      Otot Lurik
·         Bentuk : memanjang dan silindris
·         Jumlah ini sel : banyak
·         Letak inti sel : di tepi sel
·         Sistem kerja : secara sadar
·         Reaksi terhadap gerakan :  cepat
·         Gerakan : tidak Lelah
·         Letaknya : melekat pada rangka
·         Contoh : Otot Lengan,Otot Betis,Otot Perut,Otot Paha
c.       Otot jantung
·         Bentuk : bercabang, silindris, dan memanjang
·         Jumlah ini sel : lebih dari satu
·         Letak inti sel : di pusat sel
·         Sistem kerja : secara tidak sadar
·         Reaksi terhadap gerakan :  lambat
·         Gerakan : tidak cepat lelah
·         Letaknya : di jantung
·         Contohnya Otot jantung
6.      Jenis-jenis kontraksi otot beserta contoh-contohnya pada cabang olahraga.
Prinsip dasar otot kontraksi otot adalah menahan atau melawan kepanjangan otot (kontraksi otot adalah menuju ke arah pendek), di karenakan aktin ditarik ke arah pusat sarcomere oleh myosin. Ada 5 Jenis kontraksi otot yaitu Isotonik, Isometrik, Eksentrik, Isokinetik, dan Plyometrik.
a)      Kontraksi Isotonik
Dalam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi isotonik adalah ketika lengan seseorang mengangkat dumble. Untuk mengangkat dumble dari posisi lengan lurus menjadi lengan di tekuk, otot biceps brachii berkontraksi dalam pola kerja isotonik. Isotonik diartikan sebagai pola kontraksi yang berpegang pada tonusnya tetap, sebaliknya panjang ukuran oto berubah/memendek. Kontraksi isotonik juga disebut kontraksi otot kontraksi konsentris atau dinamis. Secara anatomis otot biceps brachii berlokasi di lengan atas anterior. Otot ini mempunyai origo di tulang scapula. Tepatnya adalah di proseseus coracoideus dan supra glenoidalis scapula. Sedang intersisnya ada di tulang radius (tuberositas radial). Ketika berkontraksi isotonik maka lengan bawah akan terangkat ke atas atau fleksi lengan terjadi.
b)      Kontraksi Isometrik.
Dalam olahraga, menggemgam raket tenis merupakn salah satu contoh kontraksi isometrik otot lengan bawah. Pada saat ini otot lengan bekerja mampertahankan agar raket tidak lepas. Musculus fleksor digitorum superficialis dan profondus adalah otot yang berlokasi dibagian anterior lengan bawah. Keduanya memiliki origo di tulang humerus, ulna dan radius (didaerah siku), sedangkan insersinya ada pada basic phalangea I dan II. Dalam memegang raket tenis, otot ini mula – mula berkontraksi secara isotonik yang menghasilkan fleksi pada jari – jari tangan. Selanjutnya otot ini berkontraksi isometrik yang menghasilkan dipertahankannya fleksi jari – jari untuk menggemgam gagang raket. Disebut isometrik di ambil dari istilah Iso yang artinya ”tetap” dan metric yang mengambarkan ”ukuran”. Kontraksi Isometrik adalah kontraksi dimana otot tidak mengalami perubahan ukuran.
c)      Kontraksi Eksentrik.
Ketika lengan mengangkat sebuah dumbel merupakan contoh nyata kontraksi isotonik, maka jika dumbel diturunkan kembali otot biceps brachii mengalami kontraksi eksentrik Untuk dapat turun secara perlahan atau lengan kembali ekstensi, maka otot biceps brachii harus bekerja dalam pola kerja eksentrik. Disebut eksentrik sebab serabut – serabut otot bergeser keluar dari pusat/centranya.
d)      Kontraksi Isokinetik
Dasar Pola Isokinetik adalah Pola Isokinetik, yakni otot mengalami pemendekan. Perbedaan yang nyata adalah 
1)      Bila kontrakasi isotonik setiap lintasan gerak otot menanggung beban yang sama, pada kontraksi isokinetik beban yang ditanggung tidak sama.
2)      Bila pada kontraksi isotonik kecepatan dalam menempuk lintasan gerak tidak rata, pada kontraksi isokinetik kecepatan dalam menempuh jarak lintasan adalah rata.
e)      Kontraksi Plyometrik.
Pada dasar pola plyometrik adalah pola isotonik, yakni otot mengalami pemendekan ke arah pusat sarcomere dengan didahului tarikan pemanjangan. Dalam kegiatan olahraga kontraksi ini diwujudkan dalam kerja yang meledak (melempar, meloncat)
Disebut plyometrik dari istilah piyo dan metrik. Piyo berarti berlapis – lapis, sedangkan metrik artinya ukuran panjang. sehingga plyometrik artinya suatu kontraksi yang mempunyai lapisan-lapisan kecepatan gerak pada setiap perubahan ukuran panjang.Artinya dalam berkontraksi kecepatan antara meter pertama,kedua adan seterusnya ditempuh dengan yang makin pendek (tidak sama).
Kajian fisiologis dalam kerja plyometrik menjelaskan bahwa didalam otot ada berkas otot yang dikenal sebagai muscle spindle, fungsi utama muscle spindle adalah mengawasi otot bila terjadi rangsangan yang melewati batas maksimal, dan sekaligus merespon untuk segera kembali dalam panjang normal dengan aksi secara mendadak (stretch reflex). Kajian secara detail belum ditemukan,hanya diduga saat otot dipanjangkan melebihi panjang normal. Otot berkontraksi secara isometric artinya tidak ada perubahan posisi actomyosin.Pemanjangan dalam kondisi isometric tersebut dapat dilaksanakan akibat dari tangki kepala myosin (meromyosin) yang meregang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...