Senin, 27 Agustus 2018

Aktivitas Kebugaran Jasmani, Permainan Bola Besar dan Kecil dan Permaianan Tradisonal


TUGAS AKHIR M5: 
1.      Menurut saudara, apa yang menjadi latar belakang perlunya modifikasi media pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan jasmani!
2.      Susunlah bentuk variasi latihan kekuatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani!
3.      Menurut saudara, manfaat apa yang dapat diperoleh dari pembelajaran atletik terhadap pertumbuhan perkembangan siswa di sekolah! 
4.      Jelaskan langkah-langkah pengajaran materi passing atas permainan bola voli sesuai karakteristik siswa sekolah!
5.      Tuliskan 1 (satu) permainan tradisional yang ada didaerahmu, serta jelaskan manfaat dari permainan tradisional tersebut yang dapat diperoleh terkait pengembangan sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan jasmani dan kesehatan!

Jawaban :
1.      Menurut saya yang melatarbelakangi perlunya modifikasi media pembelajaran PJOK yaitu minimnya sarana dan prasarana PJOK yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Selain itu guru dituntut untuk menciptakan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran PJOK yang diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani.  Seperti halnya halaman sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan sebagainya yang ada dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran PJOK. Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak bergerak dan aktif, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Jangan lupa bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah “Bermain, bergerak dan ceria”.
Lutan (1988) menyatakan : modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar :
a)      Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
b)      Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
c)      Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak. Menurut Aussie (1996), pengembangan modifikasi di Australia dilakukan dengan pertimbangan :
a.       Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa; 
b.      Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi
cedera pada anak;
c.       Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa, dan
d.      Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran PJOK, oleh karenanya pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran PJOK dengan senang dan gembira.

2.      Bentuk variasi latihan kekuatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani
3.      Latihan Kekuatan Otot Meliputi
4.      1. Latihan Squatjump
Latihan   kondisi   fisik   memegang   peranan   yang   sangat   penting dalam program latihan atlet/ siswa di sekolah. Istilah latihan kondisi fisik mengacu pada suatu program latihan yang dilakukan   secara   sistematis,   bencana   dan   progresif,   yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh sistem tubuh agar dengan demikian prestasi atlet/siswa semakin meningkat. Salah satu faktor yang mendukung kondisi fisik adalah kekuatan yaitu   kemampuan   untuk   melakukan   kontraksi   guna melakukan tegangan terhadap suatu tahanan. Sesuai   dengan  batasan   kekuatan  (yaitu   kemampuan  otot  untuk membangkitakan tegangan terhadap suatu tahanan), maka latihan-latihan yang cocok untuk perkembangan kekuatan adalah latihan- latihan tahanan, dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik  suatu  beban. Adapun bentuk latihan kekuatan yaitu :
1.      Latihan  Squatjump. Latihan   squatjump   yaitu suatu   latihan kekuatan   power  tungkai dengan posisi jongkok dan melompat berulang-ulang. Squatjump disamping  pelaksanaannya juga dikatagorikan cara latihan yang murah dan efektif, sebab latihan bentuk ini tidak memerlukan alat yang berarti, cukup tubuh kita sebagai beban. Apabila latihan ini kita lakukan  dengan teratur  dengan prinsip-prinsip  latihan,  kita akan bisa merasakan peningkatan otot kaki terutama otot paha dan betis.
2.      Latihan lompat dada (Jump Chest)
Lompat dada adalah suatu gerakan untuk melatih kekuatan power tungkai dengan gerakan melompat, posisi kaki diangkat setinggi- tingginya sampai lutut menempel pada dada. Latihan cocok untuk segala   macam   olahraga   yang   menggunakan   kekuatan   power tungkai.
3.      Latihan lompat tangga ( Jump Leeder)
Lompat   tangga   adalah  suatu   gerakan   melompat   pada   tangga dengan interval dan ketinggian tertentu sesuai dengan kebutuhan. Suharsono menyatakan “kekuatan otot dalam kemampuan otot untuk mengatasi tekanan atau beban dalam menjalankan aktifitas untuk mencapai prestasi maksimal”. (Suharsono,HP, 1975:78) Hal   ini   berarti   bahwa   kekuatan   otot   menentukan   keberhasilan sebuah aktifitas. Semakin besar otot akan semakin ringan kerja otot dalam mengatasi tahanan dan beban, semakin kecil kemampuan otot akan semakin berat dalam mengatasi tahanan dan beban.
4.      Latihan Sprint 50 m
Sprint 50 m adalah gerakan lari sepanjang 50m dengan kecepatan semaksimal mungkin. Latihan ini biasnya digunakan untuk melatih ketahanan dan kekuatan otot kaki.
Sistematika Latihan
Dalam pelaksanaan latihan untuk setiap pertemuan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Pendahuluan:   Pada   program   latihan   pendahuluan   dilakukan kegiatan   pemanasan   (warming-up),   agar   otot-otot   yang   semula tegang menjadi lemas sehingga dapat melakukan gerakan dengan leluasa dan tidak kaku. Pemanasan dilakukan agar seluruh organ tubuh  dapat  rangsangan,  sehingga  koordinasi  secara  berangsur- angsur dapat memulai fungsinya dengan baik. Disamping itu untuk menghindari   kemungkinan   cedera   pada   waktu   latihan   inti.   Isi pendahuluan   meliputi   dari   kelentukan   secara   statis   dan   secara dinamis.
2.      Latihan inti.
Dalam latihan inti diberikan latihan peningkatan kekuatan otot tungkai yang meliputi latihan squatjump, lompat dada, lompat tangga, dan sprint 50m. Pada prinsipnya beban latihan yang diberikan pada atlet/ siswa ditambah dengan intesitas yang meningkat, sehingga siswa/ atlet dipaksa untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal.
3.      Pendinginan (stretching)
Penutupan. Latihan penutupan (pendinginan) diisi dengan gerakan pelemasan,   koreksi   secara   keseluruhan   (evaluasi),   pemberian motivasi dengan cara memberitahukan kemajuan-kemajuan hasil latihan   agar   pada   kegiatan   latihan   berikutnya   bisa   melakukan latihan gerakan tersebut bisa lebih baik.


3.      Manfaat dari pembelajaran Atletik.
Atletik merupakan salah satu unsur Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan aktivitas jasmani serta pembinan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Atletik terdiri dari nomor-nomor yang dilakukan di lintasan lari (track) dan di lapangan (field). Nomor-nomor yang dilakukan di lintasan terdiri dari nomor jalan dan lari. Nomor-nomor lapangan terdiri dari nomor lempar dan tolak, nomor lempar terdiri dari nomor lempar lembing, lempar cakram, lontar martil dan tolak peluru. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat galah dan lompat tinggi.
Pendidikan atletik pada jenjang sekolah dasar adalah mengutamakan aktivitas jasmani serta mengutamakan kebiasaaan hidup sehat, sehingga pendidikan atletik disekolah berbeda dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa untuk tujuan prestasi. Prinsipnya adalah pembinaan proses dan kebenaran gerak. Sehingga lebih bermanfaat dan bertujuan untuk: a) pemenuhan minat untuk bergerak, b) pengenalan dasar-dasar gerak atletik dalam bentuk permainan, c) merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani (bertambahnya tinggi dan berat badan yang harmonis) serta perkembangan gerak, d) memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani, e) membantu merehabilitasi kelainan gerak pada usia dini, f) menghindari rasa kebosanan, g) membantu menanamkan rasa disiplin, kerjasama, kejujuran, mengenal akan peraturan dan norma-norma lainnya, h) menangkal pengaruh buruk yang datangnya dari luar.
1.      Pembelajaran atletik memberikan manfaat pada pertumbuhan siswa.
Pada usianya siswa siswa sekolah merupakan usia dimana siswa mulai aktif dalam pertumbuhan, aktifitas atletik dengan berbagai macam gerak olahraga yang dilakukan dengan benar, baik dan rutin akan membantu hormon merangsang tubuh dan meningkatkan daya pertumbuhan yang sehat. Sehingga dengan tumbuh tubuh yang sehat anak akan lebih mudah untuk menggapai potensi yang dimilikinya, karena aktivitas olahraga atletik yang cukup dan rutin tidak hanya mempengharui kesehatan tubuh saja, tetapi juga kesehatan psikologis dan daya nalar anak.
2.      Pembelajaran atletik memberikan manfaat pada perkembangan siswa.
Pembelajaran atletik pada usia ini memberikan perkembangan secara psikis siswa, sehingga anak akan belajar mengembangkan fungsi panca indranya, karena dalam atletik anak akan terdapat perintah, aturan main dan juga kerja sama, ada pula mencari solusi dan bagaimana mencapai tujuan. Atletik pun mampu untuk membuat koordinasi kerja otak sehingga berkembang semakin bagus, dengan rajin melakukan aktivitas atletik anak akan lebih mudah menyerap informasi yang diberikan.

4.      Langkah-langkah pengajaran materi passing atas permainan bola voli sesuai karakteristik siswa SDN 2 Antiga Kelod di sajikan dalam bentuk RPP sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah
:   SDN 2 Antiga Kelod
Mata Pelajaran
:   Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/ Semester
:   5 ( lima)/  1 (satu )
Pertemuan ke
:   1
Alokasi Waktu
:   8 x 35 Menit ( 2x Pertemuan)
           
A.    Kompetensi Inti   :
1.      Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B.     Kompetensi Dasar
1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan
     2.1.  Berperilaku sportif dalam bermain
3.1.  Memahami konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan bola besar dan atau olahraga tradisional serta nilai kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran
4.1   Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan bola besar dan atau olahraga tradisional serta nilai kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran.
C.     Indikator
a.       Siswa mampu melakukan  teknik dasar passing bawah dengan benar.
b.      Siswa mampu melakukan  teknik dasar passing atas dengan  benar.
c.       Siswa mampu melakukan permainan bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi.
D.        Tujuan Pembelajaran
a.       Siswa mampu melakukan  teknik dasar passing bawah dengan benar.
b.      Siswa mampu melakukan  teknik dasar passing atas dengan  benar.
c.       Siswa mampu melakukan permainan bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi.
E.         Materi Pembelajaran  
a.       Teknik Dasar Passing Atas
                                  i.      Sikap permulaan; berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk dan tangan diangkat ke depan atas kepala, jari-jari dibuka serta ibu jari bersilangan, hingga membentuk mengkuk dan kedua siku ditekuk menghadap kemuka.
                                ii.      Saat perkenaan ; perkenaan bola pada sat bola datang di terima pada bagian jari-jari, dorong bola ke atas dengan jari-jari diikuti gerakan mengangkat tangan dan meluruskan badan serta lutut secara berurutan.
                              iii.      Sikap akhir ; setelah memantulakan bola segera kembali ke posisi siap.

 





Gambar 01. Teknik Dasar Passing Atas       
F.     Model pembelajaran       : Kooperatif STAD (Student Team Acidment Division)
Pendekatan                      : Saintifik      
 Metode/ Strategi              :  - Metode Demontrasi
                                                 - Metode Tanya jawab
                                                 - Metode Latihan
                                                  - Metode Presentasi
G.     Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No
Fase
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1.
Persiapan



Kegiatan Persiapan Pembelajaran
1.    Guru memperisapkan media pembelajaran di kelas seperti laptop dan LCD.
2.    Guru mempersiapkan bahan belajar dan sarana prasarana belajar seperti bola, kun, dan pluit

2.
Pembelajaran pendahuluan
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa


Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
1.      Peserta didik menyampaikan salam dan guru merespon salam dari peserta didik.
2.      Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperhatikan kebersihan lingkungan di sekitar tempat duduknya atau di sekitar ruang kelasnya.
3.      Guru mengecek kehadiran serta kesiapan peserta didik untuk memulai pembelajaran.
4.      Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
5.      Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
6.      Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingatkan siswa terkait materi pada pertemuan sebelumnya.
7.      Guru memotivasi siswa dengan cara memberikan gambaran tentang pentingnya memahami tentang pentingnya berolahraga dan macam-macam gerak yang dilakukan sehari-hari
8.      Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, langkah pembelajaran, metode, serta teknik penilaian yang akan dilaksanakan.
9.      Guru mengelompokkan peserta didik, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Ø Pemanasan (dilakukan saat dilapangan)
a.       Siswa disuruh membuka barisan dan melakukan kegiatan pemanasan dalam kelompok, dimana pemanasan dilakukan dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran inti. Pemanasan bisa ditambahkan dengan permaianan tradisonal Hijau-Hitam
b.    Setelah melakukan pemanasan semua siswa kembali berbaris dengan membentuk barisan empat bersap.
10 menit  
3.
Inti Pembelajaran
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan




Fase 3:
Mengorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar.
Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar.







Nilai Karakter Bangsa
Kegitan Pembelajaran Inti
1.          Guru memberikan materi pembelajaran kepada masing masing kelompok untuk dibahas dalam kelompok dan guru menayangkan video dan power point tentang teknik passing atas bola voli (Mengamati)
2.     Siswa mencermati gerakan yang diberikan sambil memikirkan konsep gerakan  passing atas bola voli yang terdiri dari sikap awalan, sikap pelaksanaan dan sikap akhir/lanjutan. (Mengamati)


3.   Menyampaikan pendapat dan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan video yang disajikan oleh guru. (Menanya)
4.   Guru memanggil tim ahli pada setiap kelompok untuk membahas teknis gerakan tersebut.
5.   Guru memberikan Tugas gerak lanjutan, melakukan gerakan passing atas bola voli. (Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen)
6.   Guru Memonitor dan evaluasi tugas gerak passing atas ditiap-tiap kelompok yang dilakukan oleh siswa (Mengasosiasikan/mengolah informasi).

7.   Memberikan Feedback (kebenaran gerakan passing atas dan kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran). (Mengasosiasikan/mengolah informasi)
8.   Konstruksi nilai-nilai Olahraga bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas gerak).
9.   Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan mempraktekannya. (Mengkomunikasikan)
10.   Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain voli dengan peraturan yang dimodifikasi
Religius, Disiplin, Semangat, Kerja Keras, Jujur dan Tanggung Jawab.
20 menit
4.
Pembelajaran Penutup
Fase 5: Memberikan Penghargaan
Kegiatan Pembelajaran Penutup
1.      Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat kesimpulan. (Mengkomunikasikan)
2.      Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
3.      Guru memimpin pendinginan/cooling down
4.      Peserta didik mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
5.      Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk memperhatikan materi selanjutnya dan memotivasi siswa untuk mempelajarinya di rumah masing-masing.
6.      Guru meminta ketua kelas memimpin doa sebelum mengakhiri pembelajaran.
7.      Guru memberi salam penutup.
10    enit


H.     Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Alat                      : Peluit, stopwatch dan bola voli
Bahan                  : Ruang terbuka yang datar dan aman, lapangan sekolah
Sumber Belajar    :
1.      Lilik Kasmari dkk.  Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Viva Pakarindo. Kelaten (Buku Paket Kelas V)
2.      www.google.com

I.  Penilaian

1. Penilaian Aspek Kognitif (N1)
Penilaian aspek kognitif dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk isian sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap pertanyaan mempunyai bobot 5.
Bobot penilaian aspek kognitif adalah 10
Skor maksimal adalah 5 setiap jawaban yang benar.
Daftar pertanyaan:
1.        Sebutkan teknik dasar dalam permainan bola voli?                              (1- 5)
2.        Jelaskan  tahapan-tahapan teknik dasar passing atas bola voli?           (1- 5)

2.       Penilaian Aspek Afektif (N2)
Penilaian aspek afektif yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.
Skor maksimal adalah 16.
Bobot penilaian afektif adalah 30

Lembar Pengamatan Aspek Afektif/ perilaku Siswa selama Pembelajaran.
Petunjuk: Berilah angka 1 – 4*) pada kolom sikap yang diamati skor sesuai dengan sikap yang ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran.
No
Nama Siswa
Sikap Yang Diamati
Jml
Skor
Jml Nilai
Percaya diri
Kerjasama
Tanggung Jawab
Menghargai Teman
1.







2.







3.







1= kurang, 2= cukup, 3= baik, 4= sangat baik


3.          Penilaian Aspek Psikomotor (N3)
Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan rubrik penilaian. Penilaian aspek psikomotor dilaksanakan pada setiap pertemuan.
Skor maksimal pertemuan  adalah 9.
Bobot penilaian psikomotor adalah 50
Format Asesmen Penilaian Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli
No
Nama
Aspek yang dinilai
Skor
Nilai akhir
Sikap Awal
Sikap Pelaksanaan
Sikap akhir


1
2
3
4
1
2
3
1
2























































Mengetahui,
Kepala SDN 2 Antiga Kelod



       Ni Komang Suasti, S.Pd
     NIP. 196212311983042113

        Yehmalet,      Agustus 2018
Guru Mapel PJOK



Kadek Hendra Dwi Adi Nata, S.Pd
         NIP. 199201112015031005


5.       Permaian Tradisonal “Megoak-goakan”
Sejarah Magoak-Goakan
            Megoak-goakan merupakan permainan tradisional dari Bali Utara. Permainan ini konon sangat digemari oleh Ki Panji Sakti, Raja Buleleng yang dikenal sebagai seorang kesatria yang gagah perkasa. Megoak-Goakan merupakan permainan tradisional rakyat khususnya khas Desa Panji yang biasanya dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi tiba. Nama Megoak-Goakan sendiri diambil dari nama Burung Gagak (Goak yang gagah) yang terilhami ketika melihat burung ini tengah mengincar mangsanya. Kegiatan Megoak-goakan sendiri merupakan pementasan ulang dari sejarah kepahlawanan Ki Barak Panji Sakti yang dikenal sebagai Pahlawan Buleleng Bali ketika menaklukan Kerajaan Blambangan di Jawa Timur. Secara turun-temurun Megoak-Goakan konsisten terus dilaksanakan dan dijaga kelestariannya sampai kini. Ketika merayakan acara Megoak-Goakan ini suasana kekeluargaan dan kegembiraan warga yang merayakannya akan sangat terasa sekali. Meskipun tak jarang para peserta yang melakukannya harus jungkir-balik karena memang arena yang dipakainya miring, namun sama sekali tak mengendurkan semangat dan antusiasme warga yang mengikutinya.
Bagi warga yang sudah ikut, bisa langsung pulang atau menonton rekannya bermain. Dalam permainan tradisi ini, satu regu terdiri dari 11 peserta yang melawan kelompok yang lainnya dengan jumlah yang sama. Supaya tertib, maka dalam arena permainan diatur oleh pecalang. Disebutkan filosofi permainan ini, sebagai wujud purusa pradana (laki-laki melawan perempuan). Disebutkan, dalam satu kelompok goak terdiri dari sebelas orang. Sementara penentuan kemenangan adalah kelompok Goak-goakan yang pertama kali mampu menangkap ekor (orang paling belakang) dalam kelompok lawannya. Maka dialah pemenangnya.
            Lokasi Perayaan Tarian Megoak-Goakan dirayakan di Desa Panji, Kecamatan Sukasada sekitar 6 km ke selatan Kota Singaraja.  Oleh masyarakat Buleleng (Bali utara) permainan-ini benar-benar mempunyai nilai heroik, karena berkat taktik inilah raja Panji Sakti dapat mengobarkan semangat juang yang spontan dari pada rakyatnya. Permainan ini tetap disukai oleh masyarakat Buleleng, bahkan meluas ke seluruh Bali. Memang daerah-daerah diluar Kabupaten Buleleng menganggap permainan ini tidaklah sekhidmad daerah Buleleng. Daerah-daerah diluar Buleleng menganggap permainan ini dipakai sebagai permainan yang baik, karena disamping bernilai hiburan, olahraga, juga ada unsur seninya.
Oleh karena itu permainan ini dari sejarah kelahirannya sekitar abad ke 16, dan sekarang akan diangkat untuk dijadikan seni pertunjukan. Sebenamya kalau diangkat menjadi tari masih banyak sekali memerlukan persyaratan. Tetapi untuk diangkat sebagai "media pertunjukan" tidaklah terlalu sulit, karena ia sudah memenuhi syarat bagi sebuah per­mainan rakyat, bahkan yang paling menonjol unsur kompetitifnya, karena itu benar-benar bernilai olahraga.
Cara Bermain dan Peraturan Permaianan Megoak-Goakan
Megoak-Goakan merupakan permainan yang diikuti oleh banyak peserta maksimal sepuluh orang. Satu orang menjadi goak dan sembilan orang sisanya menjadi ular dengan bentuk berjejer/berbaris seperti ular. Kemudian setelah pesiapan siap dan permainan dimulai, si Goak langsung mengejar ekor ular (orang yang paling belakang) dari barisan ular tersebut. Dengan arah berhadap-hadapan antara ular dan goak, kepala ular (orang yang pertama di barisan ular) menghalang-halangi goak untuk mengejar ekor si ular dan yang menjadi ekor ular akan terus berusaha menghindar dari dekapan si goak. Seandainya dalam permainan ini ekor ular tersebut di dapatkan oleh si goak, maka yang menjadi ekor ular tersebut berganti menjadi goak dan yang menjadi goak sebelumnya menjadi kepala ular yang akan menjaga seluruh badan ular, begitu pula seterusnya.
Adapun Peraturan Permainan  megoak- goakan yaitu kepala ular tidak boleh memegang goak, barisan/ular tidak boleh terputus, dan pada saat kepala ular menggalangi goak, tidak boleh memukul/menampar yang menjadi goak.

Sarana dan Prasarana Permaianan
Dalam permainan megoak-goakan memerlukan lapangan yang luas dan datar agar dapat memudahkan pemain untuk bergerak. Pada dasarnya permainan ini dapat dilakukan dimana saja tanpa menggunakan alat asalkan ada halaman/ lapangan yang sedikit luas.

Manfaat dan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Permainan Megoak-Goakan
Permainan Megoak-goakan memberikan manfaat positif terhadap sumber daya manusia. Selain untuk sebagai hiburan dan tradisi, permainan megoak-goakan juga bermanfaat untuk melatih kerjasama antara semua orang dalam barisan ular dan melatih kegigihan seseorang yang menjadi goak untuk mendapatkan ekor si ular.
Khususnya dalam pembelajaran PJOK, permainan megoak-goakan juga memberikan manfaat terkait pengembangan sumber daya manusia.  Pengembangan tersebut bisa terjadi karena permainan megoak-goakan memiliki nilai afektif, kognitif dapsikomotor bagi siswa yang bermain. Lebih terperinci akan dijelaskan sebagai berikut.


a.      Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai sikap dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang terkandung adalah  saat anggota serius dan sportif dalam bermain, melaksanakan tugas dengan baik dan mentaati peraturan bermain. Permainan Megoak-goakan juga mengajarkan nilai-nilai karakter bangsa seperti kejasama. kebersamaan/kekompakan, nilai kegigihan, semangat, sportifitas dan heroik para pemain. Kita juga diajak untuk melestarikan permainan tradisional yang memiliki nilai sejarah sangat tinggi.
b.      Nilai kognitif
Nilai kognitif yaitu nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi atau pengetahuan pemainPeserta pemain Megoak-goakan dinilai baik apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya sebagai goak, kepala ular dan seekor ular. Disini pemain yang manjadi goak akan diasah kemampuan kognitifnya dalam mengolah taktik atau strategi agar ia dengan cepat dapat menangkap ekor ular dengan halangan dari kepala ular yang berada di depan. Kelapa ular juga mengasah kemampuan taktik dan strateginya dalam mempertahankan agar ekor ular tidak cepat tertangkap oleh goak. Serta pamain pada badan ular hingga ekor harus mampu mengikuti taktik dan strategi dari kepala ular (pemimpin) dan mempertahankan ular agar tidak mudah terputus.
c.       Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai keaktifan gerak dalam permainan. Nilai ini berupa keikut sertaan siswa dalam permainan dan keaktifan gerak siswa. Pemain memiliki psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan. Pemain Megoak-Goakan harus sportif dalam upaya menangkap ekor ular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...