Kamis, 16 Agustus 2018

PERMASALAHAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN


PERMASALAHAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

       Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Definisi tersebut, mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Tujuan pendidikan jasmani sudah tercakup dalam pemaparan tersebut yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya. Dalam bentuk bagan, secara sederhana tujuan penjas meliputi tiga ranah (domain) sebagai satu kesatuan, sebagai berikut:
    Tujuan tersebut merupakan pedoman bagi guru penjas dalam melaksanakan tugasnya. Untuk disadari oleh guru penjas adalah bahwa ia harus menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur kegiatan. Misi pendidikan jasmani tercakup dalam tujuan pembelajaran yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perkembangan pengetahuan atau sifat-sifat sosial bukan sekedar dampak pengiring yang menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus masuk dalam perencanaan dan skenario pembelajaran. Kedudukannya sama dengan tujuan pembelajaran pengembangan domain psikomotor. Dalam hal ini, untuk mencapai tujuan tersebut , guru perlu membiasakan diri untuk mengajar anak tentang apa yang akan dipelajari berlandaskan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasarinya.
Permasalahan Guru Penjas di Sekolah dan Solusinya

Pendahuluan

       Manusia terdiri dari 2 unsur yang sangat penting yang apabila salah satu unsurnya hilang atau tidak ada, maka tidak akan terwujud manusia demikian pula apabila salahsatu atau keduanya cacat/rusak maka tidak bisa pula dikatakan manusia yang utuh. Kedua unsur yang diceritakan tadi adalah Jasmani dan Rohani. Kedua unsur tadi dapat dikembangkan atau dilatih dengan berbagai cara atau pelatihan sesuai kebutuhan unsurnya. seperti kebutuhan rohani yang meliputi pendidikan agama, pendidikan morat dan etika, itu semua merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi guna untuk mengembangkan/memanfaatkan unsur rohani.

      Dari ilustrasi di atas mengenai polemik pendidikan jasmani, terutama guru penjas di sekolah, sedikitnya ada permasalahan-permasalahan yang saya rangkum di bawah ini.
Permasalahan Guru Penjas di Sekolah:
     Kebanyakan orang (personil yang ada di sekolah) sudah salah faham mengenai konsep Pendidikan Jasmani. sehingga guru penjas yang faham pun ikut-ikutan dan menjalankan pembelajaran penjas seperti "gitu-gitu aja". mungkin kata kasarnya "Cari Aman" sehingga pendidikan jasmani pun kurang tercapai tujuannya dan kurang terlihat dampaknya/berkiprah bagi pendidikan di sekolah.
Kebanyakan guru penjas di sekolah-sekolah sulit untuk memberikan materi dikarenakan sarana dan prasarana kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia kurang mendukung untuk pembelajaran penjas, sehingga guru penjas harus memodifikasi peralatan yang ada untuk dijadikan pembelajaran,
    Guru penjas merasa bingung dikarenakan banyak keluhan dari guru-guru lain mengenai pelajaran penjas di sekolah, karena siswa kalau sudah belajar pelajaran penjas kebanyakan siswa ngantuk, bau badan, serta tidak bergairah untuk belajar lagi.

Citra guru penjas sudah tercemar dikarenakan banyak kejadian bahwa guru penjas itu suka mencari uang/berbisnis pada proses pembelajaran materi. Misalkan dengan memungut biaya yang tidak rasional kepada siswa ketika renang atau yang lainnya, padahal tidak semua guru penjas melakukan perbuatan itu.
   Guru penjas sering dilecehkan mengenai pembelajarannya oleh guru lain ataupun pihak lain dikarenakan cara mengajarnya cukup mudah sekali, istilah kerennya tinggal pegang peluit lalu duduk santai sambil mengawasi. Padahal makna yang sebenarnya mengenai pendidikan jasmani itu sangat luas dan rumit tidak sebatas permainan olahraga saja, tetapi mencakup seluruh kehidupan siswa/orang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
    Kebanyakan guru penjas sangat kurang sekali kemampuannya dalam hal menganalisis data statistik, menyusun Standar kompetennsi,  kompetensi dasar, dan lain sebagainya. Dikarenakan guru penjas dulu sangat kurang sekali pemahamannya. Tapi tidak sedikit guru penjas sekarang yang mahir dalam hal itu.

Solusi dari Permasalahan Guru PJOK di Sekolah
   Mengenai konsep penjas yang sudah melenceng sedikit tetapi dampaknya sangat fatal karena tergelincirnya pemahaman konsep itu bisa menimbulkan dampak yang sangat berarti. Dalam hal ini khususnya pemahaman kebanyakan orang mengenai konsep Pendidikan Jasmani ini sudah meluas sekali. Kalau ditelusuri dari mana sumber melencengnya maka akan terjawab. baik kesalahan di zaman dahulu maupun kesalahan orang-orang sekarang yang enggan merubah atau ketidakmampuan karena akibat sudah meluasnya pemahaman konsep ini sehingga ada segelintir orang yang mau mengubah/meluruskannya, tetapi kurang "tenaga" dalam melaksankannya, sehingga sampai detik ini pun usaha itu masih belum tercapai karena usaha ini merupakan usaha yang sangat..sangat..sangat berat sekali. saran saya selaku penulis adalah: seperti kata-kata bijak "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh" itulah senjata untuk permasalahan ini. Maksudnya adalah untukmeluruskan konsep menganai penjas maka kita semua selaku pelaku/pihak-pihak yang terkait mengenai penjas harus bersatu untuk meluruskan konsep kemudian bersatu untuk mensosialisasikannya mulai dari dunia pendidikan yang sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar, Menengah, hingga perguruan tinggi. semuanya harus bersatu untuk mencapai tujuan yang sama, maka dengan cara ini mungkin permasalahan ini bisa diatasi.
     Dalam urusan sarana dan prasarana yang mendukung mata pelajaran penjas, peralatan yang dibutuhkan sebenarnya cukup banyak, karena pendidikan jasmani maknanya adalah pembelajaran untuk kehidupan sehari-hari yang akan dialami oleh setiap orang. Misalkan siswa diajarkan berlari, supaya jika suatu hari dikejar anjing, maka orang itu bisa berlari, dan jika diajarkan berguling itu dimaksudkan jika suatu hari jatuh maka supaya aman jatuhnya berguling. Maka peralatan penjas harus mendukung semua proses pembelajaran tidak hanya bola voly, bola basket, dll, tetapi banyak sekali peralatan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan siswanya selama pembelajaran, jadi tidak hanya sebatas peralatan olahraga saja melainkan peralatan aktivitas jasmani juga harus terpenuhi.
     Untuk masalah ini mengapa siswa setelah pelajaran penjas bawaannya ngantuk, malas, bau dan lain sebagainya? Hal ini dikarenakan setelah aktivitas jasmani bisa berupa olahraga atau yang lainnya, pasti sudah itu berkeringat, capek, dan bawaanya ngantuk melulu. Ini terjadi karena kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia tidak tersedianya ruang ganti dan kamar mandi yang memadai. Jika di sekolah ada ruang ganti dan kamar mandi yang memadai maka setelah pelajaran penjas bisa mandi dulu sehingga setalah itu semangat siswa bisa bangkit lagi untuk belajar sehingga selain menambah kesehatan hal itu juga berguna untuk mendukung pembelajaran mata pelajaran yang lain. Seperti di negara lain misalkan Jepang, Amerika dan lain sebagainya yang sudah ada fasilitas seperti itu.

    Untuk masalah ini, memang itu terjadi bahwa guru penjas itu kadangkala suka berbisnis dalam pembelajarannya. Tetapi tidak semua guru penjas melakukan perbuatan itu. Mungkin guru penjas melakukannya akibat perekonomiannya kurang baik atau terpaksa sekali. Tetapi guru mata pelajaran yan glain juga sering berbisnis seperti ini, misalkan beli buku/LKS, praktik atau dan lain sebagainya. Jadi untuk masalah ini dibutuhkan guru yang berkualitas baik dalam pengetahuan ataupun moral.
Seperti yang tadi disinggung, bahwa penjas itu beda sekali dengan olahraga bahwa makna penjas lebih luas dari pada olahraga, guru mata pelajaran lain belum faham dan sadar bahwa kegiatan penjas itu bukan sekedar olahraga sematai melainkan menyangkut semua kegiatan/aktivitas yang berhubungan dengan jasmani yang nantinya akan berguna bagi orang tersebut di kehidupan sehari-hari.jadi guru penjas itu tidak sekedar meniup peluit duduk santai saja, melainkan guru penjas itu memberikan pembelajaran mengenai aktivitas jasmani yang akan berguna bagi siswanya.
   Untuk masalah ini, guru penjas sering kesulitan untuk menyusun Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar, menganalisis data, penilaian dan lain sebagainya, mungkin masalah ini bukan karena guru penjas itu tidak mengerti ataupun bodoh, tetapai mungkin saja guru penjas itu sedikit malas. Tetapi tidak sedikit guru penjas yang mampu memecahkan permasalahan ini, dan berkualitas di bidang ini terutama guru penjas sekarang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...