Senin, 27 Agustus 2018

Anatomi, Fisiologi dan Biomekanika Olahraga


TUGAS AKHIR M3 : Anatomi, Fisiologi dan Biomekanika Olahraga
1.      Dalam pembahasan keilmuan fisiologi olahraga, ergosistema atau system kerja merupakan kumpulan sistema tubuh yang dikategorikan menjadi 3 bagian. 3 kategori tersebut memiliki kumpulan sistem tubuh yang berbeda dan fungsi yang berbeda juga. Sebutkan ketiga pembagian tersebut.
2.      Apakah pengertian ilmu anatomi dan sebutkan pembagian ilmu anatomi!
3.      Jelaskan bagaimana mekanisme gerak dapat terjadi!
4.      Jelaskan aplikasi gaya geser dalam olahraga Basket.
5.      Jelaskan aplikasi tumbukan dalam Olahraga Tenis Lapangan.
Jawaban:
1.      Ergosistema adalah sekumpulan struktur-struktur anatomis yang secara bersama-sama menjadi satu kesatuan fungsional (fisiologis) yang aktif pada waktu bekerja atau berolahraga. Dalam menjalankan fungsinya sebagai satu ergosistema, sistema-sistema anatomis tersebut secara fisiologis dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan jadilah Sistematika Fisiologik yaitu:
a.    Perangkat Pelaksana gerak, disebut Ergosistema Primer (ES-I) atau Sistema Kerja Primer (SK-I) yang terdiri dari:
§  Sistema skelet
§  Sistema muscular
§  Sistema nervorum
b.    Perangkat Pendukung gerak, disebut Ergosistema Sekunder (ES-II) atau Sistema Kerja Sekunder (SK-II) yang terdiri dari:
§  Sistema hemo-hidro-limfatik
§  Sistema respirasi
§  Sistema kardiovaskular
c.     Perangkat Pemulih/Pemelihara, disebut Ergosistema Tersier (ES-III) atau Sistema Kerja Tersier (SK-III) yang terdiri dari:
§  Sistema digestivus
§  Sistema exkresi
§  Sistema reproduksi

ES-III ini berperan lebih dominan pada istirahat. Pada waktu bekerja atau berolahraga, Ergosistema yang berperan dominan adalah ES-I dan ES-II. Sistema endokrin berfungsi sebagai regulator internal yang bersifat humoral. Sedangkan sistema sensoris berfungsi sebagai komunikator external maupun internal. Sistema Termoregulasi berfungsi menata suhu tubuh. Ketiga sistema tersebut terakhir tidak hanya berperan pada masa pemulihan/istirahat, tetapi bahkan berperan lebih penting dalam olahraga. Seluruh  Ergosistema tersebut  diatas  secara terkoordinasi mempunyai satu tujuan akhir yang sama yaitu  berusaha  memelihara homeostasis pada istirahat maupun pada kerja/ olahraga.

2.      Anatomi merupakan ilmu dasar yang mendasari ilmu-ilmu kesehatan. Istilah anatomi berasal dari bahasa latin yaitu Ana yang berarti menjadi dua sama besar dan tomo yang berarti memotong. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta hubungannya antar bagian tubuh. Ilmu anatomi dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu anatomi makroskopik (gross anatomy) dan anatomi mikroskopik. Anatomi makroskopik mempelajari struktur tubuh tanpa menggunakan alat mikroskop tetapi dengan menggunakan mata telanjang, misalnya melakukan pengamatan, observasi dan pemeriksaan fisik, sedangkan anatomi mikroskopik mempelajari struktur tubuh dengan menggunakan mikroskop misalnya mempelajari tentang sel dan jaringan. Cabang ilmu dalam anatomi, yaitu:
§  Sitologi : ilmu tentang sel
§  Miologi : ilmu tentang otot
§  Osteologi : ilmu tentang tulang
§  Arthrologi : ilmu pengetahuan tentang sendi
§  Splankhologi : ilmu pengetahuan tentang organ visera (organ dalam)
§  Neurologi : ilmu tentang syaraf
§  Histologi : ilmu tentang jaringan
§  Artrologi : ilmu tentang persendian dan persambungan
§  Hematologi : ilmu tentang darah
§  Kardiologi : ilmu tentang jantung

3.      Gerakan salah satu anggota tubuh dapat dijadikan bukti bahwa di dalam tubuh telah terjadi penghantaran impuls oleh saraf dan menimbulkan tanggapan yang disampaikan oleh saraf motorik dalam bentuk gerak. Sepanjang proses kehidupan tentu pernah mengalami adanya gerakan yang disadari dan gerakan yang tidak kita sadari. Gerakan yang disadari disebut sebagai gerak biasa atau gerak sadar, misalnya olahraga, berjalan, berlari, makan dan sebagainya. Sedangkan gerakan yang tidak disadari disebut dengan gerak refleks. Gerak refleks terjadi lebih cepat dibandingkan dengan gerak biasa. Misalnya gerak karena terkejut.
a.      Gerak biasa.
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan kaki menuju suatu tempat, berlari dan menyapu. Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dar reseptor sebagai penerima rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudan diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik dihantarkan ke efektor sehingga terjadlah gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
b.      Gerak reflex
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. Ada dua macam neuron konektor, yaitu neuron konektor di otak dan di sumsum tulang belakang. Contok gerak refleks yang melalui neuron konektor otak, yaitu pupl mata mengecilbsaat terkena cahaya yang terang. Contoh gerak refleks melalui neuron konektor sumsum tulang belakang, yaitu kaki terangkat saat lutut dipukul. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor.









(Gambar. Gerak Refleks)

4.      Aplikasi gaya geser dalam olahraga Basket.
Gaya geser bekerja tegak lurus terhadap aksis dari elemen struktur. Gaya geser bisa berupa gaya terpusat dan bisa juga berupa beban merata per satuan panjang.  Gaya geser dapat diaplikasikan ke dalam olahraga seperti pada cabang olahraga permaian bola basket. Di dalam olahraga bola basket sangat diperlukan kecepatan gerak kaki dan tangan. Ketika men-dribble bola dan melempar bola pada teman diperlukan keseimbangan yang tepat agar bola benar-benar tepat sampai di tangan teman. Kemungkinan dari pergerakan kaki yang ideal adalah tergelincir karena sepatu pemain yang licin ketika bersentuhan dengan lantai.
Hal ini bisa diminimalisir dengan menerpakan gaya geser pada olah raga basket, diantaranya pemain dapat mengganti bahan sol sepatu dengan sol karet yang tidak licin dan sedikit diperlebar agar gaya geser yang dihasilkan dari gaya yang menekan permukaan sepatu dengan gaya yang menekan permukaan lantai dapat diminamilir sehingga tidak terjadi gaya geser yang cukup besar yang dapat menyebabkan pemain tergelincir.

5.      Aplikasi tumbukan dalam Olahraga Tenis Lapangan.
Tumbukan terjadi pada olah raga tenis lapangan diantaranya adalah oleh raga tenis lapangan. Arah gerak pukulah bola pada tenis lapangan sangat tergantung dari sudut penekanan yang dibentuk anatara tangan dan juga raket. Ketika pemain memukul bola dengan raket maka yang terjadi adalah tumbukan antara raket dengan tenis yang menghasilkan arah gerak pukulan. Sehingga ketika atlet menginginkan gerak pukulan yang baik maka ia harus mengkoordinasikan tumbukan yang terjadi antara bola dengan raket tenis lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...