Kamis, 16 Agustus 2018

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


TUGAS ESSAY M1 KB 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

1.      Jelaskanlah dengan contoh apa yang dimaksud dengan; Pertumbuhan, Perkembangan, Kematangan dan Penuuan!
2.      Jelaskanlah dengan contoh apa yang dimaksud dengan Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) implementasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
3.      Mengapa guru perlu mewadahi perkembangan anak untuk mengembangkan potensi yang ada padanya dalam medium PJOK.
4.      Faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan sosial anak remaja?

JAWABAN
1.      Pengertian dan contoh Pertumbuhan, Perkembangan, Kematangan dan Penuuan.
a)      Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran tubuh atau biomassa yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke ukuran semula). Pertumbuhan mencakup perubahan fisik yang terjadi sejak periode prenatal sampai massa dewasa lanjut yang dapat berupa kemajuan atau kemunduran Contohnya proses bertambahnya tinggi, berat, dan ukuran dari suatu makhluk hidup. Semua proses tersebut bisa diukur dengan menggunakan alat ukur serta dapat dituliskan dengan angka.
b)      Perkembangan merupakan penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau pola- pola tingkah laku tertentu. Proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan tertentu. Perkembangan lebih bersifat kualitatif dan Perkembangan tidak dibatasi usia. Selain itu Perkembangan tidak dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Contohnya ketika bayi baru lahir, ia belum bisa berbicara. Kemudian secara perlahanlahan bisa mengucapkan katakata tertentu sampai akhirnya ia terbiasa berbicara.
c)      Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir , timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan tingkah laku individu. Contohnya kesiapan seorang anak remaja dalam kematangan sistem reproduksinya.
d)      Penuaan adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Contohnya semakin bertambahnya umur seseorang kulit mengalami keriput dan tidak kencang lagi.
2.      Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) adalah istilah rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat diipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih.  Implementasinya dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yaitu pada guru yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar. Dengan model pembelajaran kooperatif  memberikan kesempatan pada siswa untuk kerja kelompok dan dapat mempercepat perkembangan anak. Contohnya dalam pembelajaran Senam Lantai guru memberikan tugas gerak kayang kepada siswa. Secara berkelompok siswa mendiskusikan dan mempraktekan rangkaian gerak tersebut. Apabila dalam kelompok ada anak yang mengalami kesulitan dalam mempraktekan rangkaian gerak kayang tersebut maka siswa yang sudah bisa melakukan gerak kayang membantu siswa yang mengalami kesulitan. Hal ini menjurus pada pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer tutoring). Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan solusi/jalan keluar yang sesuai.
3.      Guru perlu mewadahi perkembangan anak karena  bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan program pembelajaran PJOK yang tepat bagi siswa, sehingga kegiatan pembelajaran pun akan dapat memenuhi kebutuhan, minat, bakat, potensi dan tepat berdasarkan dengan perkembangan  siswa. Beberapa dasar pertimbangan perlunya mawadahi perkembangan untuk menggali potensi  siswa yaitu :
a)       Dasar pertimbangan psikologis: bahwa suatu kegiatan akan menarik dan berhasil apabila sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, keinginan, dan tuntutan siswa.
b)      Dasar pertimbangan sosiologi: bahwa secara naluri manusia akan merasa ikut serta memiliki dan aktif mengikuti kegiatan yang ada.
Dengan berbagai macam karakteristik siswa dalam satu kelas tentunya guru harus peka terhadap perkembangan siswa agar semua siswa di kelas bisa berhasil dalam proses pembelajaran. Selain itu, mewadahi perkembangan untuk potensi siswa dapat juga diarahakan pada olahraga prestasi. Misalnya siswa dilatih dan dikembangkan untuk menjadi atlet sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

4.      Faktor-faktor Perkembangan Sosial Remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan intelegensi.
a)      Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi atau tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang yang kondusif bagi sosialisasi anak. Didalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diartikan oleh keluarga.
b)     Kematangan Anak.
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Disamping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c)      Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “Ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan social anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dalam ekonomi keluarganya. Pada hal tertentu, maksud “menjaga status dalam keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal tersebut dapat mengakibatkan anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya sehingga akan membuat mereka membentuk sebuah kelompok elit dengan menggunakan norma tersendiri.

d)     Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah). Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma-norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa, titik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e)      Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi.
Kemampuan berfikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkembang Bahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan

TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan Tugas 1 Senam 1.       Buatlah uraian 3 gerakan ...