TUGAS AKHIR M6 : Aktivitas
Olahraga Senam, Akuatik, Beladiri dan Pendidikan Kesehatan
Tugas 1 Senam
1.
Buatlah uraian 3 gerakan dalam senam lantai sesuai dengan
mekanika gerakan yang benar (Bobot 30 %)
2.
Tuliskanlah masing-masing dari gerakan tersebut tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan dengan alasan kebenaran gerak
dan keselamatan (bobot 30 %)
3.
Buatlah tahapan-tahapan yang dapat dilakukan untuk
menguasai rangkaian gerakan senam lantai dari tiga rangkaian
gerakan tersebut. (Bobot 40 %)
Jawaban :
1. Uraian Gerak senam lantai :
A. Gerakan Roll Depan
Gerakan Roll depan
(forwardroll) adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan
membulat. Jadi, dalam gerakan Roll depan, gerakan tubuh harus
dibulatkan. cara melakukan guling ke depan:
a)
Sikap awal / sempurna
Berdiri tegak,
tumit rapat, pandangan lurus kedepan, kedua lengan lurus, jari-jari tangan
rapat menempel disamping badan, telapak tangan menghadap kedalam,
dan badan condong kedepan, pandangan lurus, kaki ditekuk.
b)
Sikap pelaksanaan
kedua tangan
diletekan di matras kepala mengadap lutut badan sedikit dicondongkan, kaki
diinjik, sikap ke dua kaki diluruskan gerakan terakhir badan
dicondongkan, dan lutut dihadapan muka.
c)
Sikap akhir
Badan menahan
tumpuan kaki, saat melakukan roll depan langsung memeluk kaki, pandangan ke
depan dan kembali posisi awal berdiri tegak kaki rapat, pandangan lurus ke
depan, dan badan tegak.
B. Gerak
Roll Belakang
Berikut ini langkah-langkah cara melakukan gerakan back roll
dengan baik dan benar beserta gambarnya:
Posisi awal dalam melakukan gerakan guling belakang/ back
roll:
a)
Dalam
posisi jongkok, kedua kaki rapat, serta tumit diangkat.
b) Kepala menunduk dengan dagu
dirapatkan ke dada.
c) Posisi kedua tangan berada disamping
telinga dan telapak tangan membuka serta menghadap ke atas.
d) Jatuhkan badan kebelakang dengan
tubuh tetap membulat.
e) Ketika punggung menyentuh matras,
kedua lutut harus langsung ditarik ke belakang kepala dengan cepat.
f) Dan pada saat kedua ujung kaki sudah
menyentuh matras di belakang kepala. Kedua telapak tangan menekan atau
mendorong mendorong matras sehingga tangan lurus dan kepala terangkat.
g) Ambil sikap jongkok dengan tangan
lurus sejajar bahu, kemudian berdiri.
C. Gerak Meroda
Gerakan meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan
ke kanan. Perbedaan meroda kiri dan kanan hanya berbeda dalam sikap awal dan urutan
tangan serta kaki yang menyentuh lantai / matras. Untuk melakukan meroda kanan,
kaki awal yang diangkat adalah kaki kanan, kemudian disusul oleh tangan kanan,
tangan kiri lalu mendarat kaki kiri dan terakhir kaki kanan. Untuk melakukan
meroda kiri, kaki awal yang diangkat adalah kaki kiri, kemudian disusul oleh
tangan kiri, tangan kanan lalu mendarat kaki kanan dan terakhir kaki kiri.
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar berikut.
Gerakan Meroda ke
Kiri
a. Analisa Gerak Meroda
Diperlukan suatu analisa yang tepat untuk
mempelajari suatu gerak dalam olahraga secara efisien dan efektif.
Menurut Biasworo Adisuyanto Aka (2009: 104-105) berikut merupakan
analisa gerakan meroda ke arah kiri yaitu :
1.
Dimulai dari sikap awal badan berdiri
tegak menghadap ke depan, dengan posisi kedua kaki rapat, kedua lengan diangkat
lurus ke atas di samping kepala.
2.
Dilanjutkan dengan melakukan awalan dengan
melangkah dua atau tiga langkah, diakhiri dengan posisi kedua kaki dibuka muka
belakang, dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan dibelakang,
posisilutut dan siku tetap lurus.
3.
Dimulai dengan kaki kiri ditekuk, badan
menyondong ke depan dengan kedua lengan diayun ke bawah mengikuti gerakan
badan.
4.
Meletakkan
tangan kiri pada lantai / matras di depan kaki kiri dilanjutkan dengan mengayun
tungkai kaki kanan ke atas.
5.
Seiring
ayunan kaki kanan ke atas, dorong kaki kiri dan letakkan tangan kanan di depan
tangan kiri membentuk satu garis (tangan kanan dan kiri berada dalam satu garis
lurus). Ketika tangan kanan menyentuh lantai / matras posisi kedua kaki terbuka
lebar.
6.
Dengan
sedikit memutar badan, angkat tangan kiri dari lantai / matras. Kaki kanan
mendarat / letakkan di lantai / matras dekat dengan tangan kanan antara sudut
15-20 derajat, sedangkan kaki kiri mengikuti irama kaki kanan. Untuk gerakan
meroda diharuskan pendaratan kaki pertama mendekat tumpuan tangan terakhir
karena meroda merupakan gerak proyektil sesuai dengan gerak biomekanik. Seorang
pesenam yang mendaratkan kaki pertama semakin jauh dengan tangan terakhir,
pesenam tersebut akan mengalami hambatan yang berupa kehilangan keseimbangan
atau kegagalan saat proses berdiri.
7.
Ketika
kaki kanan menyentuh dasar lantai, segera dorong kedua tangan pada matras lalu
angkat kedua tangan dengan bertumpu kepada kaki kanan diiringi gerakan badan,
posisi lengan tetap lurus.
8.
Posisi
kaki kanan tetap berada di depan, kedua kaki masih terbuka kangkang dalam
keadaan penuh keseimbangan. Ketika kaki kiri mendarat / menyentuh lantai /
matras, angkat kedua lengan sampai ke atas dengan kondisi lengan tetap lurus ke
atas.
9.
Berdiri
sikap awal dengan kedua lengan lurus atas di samping telinga, kedua kaki rapat
dan pandangan mata ke depan.
Analisa Gerakan
Meroda ke Kiri
2. Kesalahan- kesalahan yang perlu diperhatikan dalam ketiga
gerak senam diatas yaitu :
A. Kesalahan yang sering dilakukan saat Roll depan.
1.
Banyak kesalahan yang dilakukan oleh
siswa saat melakukan Roll depan yang menyebabkan gerakan
tersebut kurang sempurna, antara lain:
2.
Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat
(dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu
dekat) dengan ujung kaki.
3. Tumpuan salah
satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan badan kurang sempurna
dan akibatnya badan jatuh ke samping.
4. Bahu tidak
diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
5. Saat gerakan
berguling ke depan, kedua tangan tidak ikut menolak.
B.
Kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan gerakan guling ke belakang/ back roll:
- Penempatan posisi tangan terlalu
jauh ke belakang sehingga tidak dapat melakukan tolakan.
- Saat melakukan gerakan guling
ke belakang, sikap tubuh kurang bulat sehingga keseimbangan tubuh tidak
sempurna dan miring.
- Bukan
telapak tangan yang digunakan untuk bertumpu diatas matras.
- Kepala
menoleh ke samping sehingga gerakan guling ke belakang kurang
sempurna.
- Keseimbangan
tubuh tidak terjaga karena mendarat menggunakan lutut (padahal seharusnya
menggunakan kaki).
C. Kesalahan-kesalahan dalam latihan gerak Meroda.
Menurut Suyati, dkk (1994:
156) kesalahan yang umum terjadi saat melakukan gerakan meroda antara lain :
1.
Lemparan kaki kurang kuat.
2.
Lemparan kaki melengkung ke arah depan,
seharusnya lurus ke atas.
3.
Penempatan tangan terlalu rapat satu dan
yang lain.
4.
Penempatan tangan pertama di lantai
terlalu dekat dengan kaki tolak.
5.
Kedua
siku saat menumpu bengkok.
6.
Sikap
badan kurang melenting atau lurus.
7.
Kepala tidak tengadah saat tangan menumpu
di lantai.
8.
Penempatan kaki kanan terlalu jauh dengan
tangan kanan sehingga sulit untuk berdiri tegak.
9.
Penempatan kaki terakhir pada saat
mendarat kurang lebar atau dekat dengan kaki pertama.
3.
Tahapan-tahapan yang dapat
dilakukan untuk menguasai rangkaian gerakan senam lantai diatas.
A.
Cara Memberi Bantuan Roll ke
Depan
1.
Cara pertama: Pegang belakang
kepala peserta didik (membantu menekukkan) dan menolak pada kedua lutut.
2.
Cara kedua: Mendorong pada punggung
peserta didik pada saat akan duduk.
3.
Cara ketiga: Mengangkat panggul dengan
menempatkan tangan di sisi kedua paha. Dapat juga menolong berdiri di sisi
peserta didik dengan kedua tangan agak mengangkat panggul peserta didik dan
membawanya ke arah depan pada saat yang sama memperingatkan peserta didik agar
tetap menekuk kepala sedalam-dalamnya.
4.
Cara keempat: Membantu menekukkan
kepala dan menempatkannya di lantai di antara kedua tangan.
B.
Cara memberi bantuan pada seseorang
yang akan melakukan gerakan guling ke belakang:
1.
Menopang
serta mendorong pinggang pelaku ke arah guling belakang dan membawanya ke arah
guling.
2.
Membantu
pelaku menggangkat panggul dan membawanya ke arah guling.
C.
Cara memberikan bantuan
pada latihan Meroda
Berlatih senam tidak bisa
langsung berlatih gerakan yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi, namun harus
diawali dari dasar atau tingkat yang mudah menuju ke tingkat yang lebih sulit. Dalam
berlatih senam selalu menggunakan metode part and whole (bagian
ke keseluruhan), begitu juga dalam berlatih gerakan meroda terdapat
tahapan-tahapan latihan yang harus dilakukan sebelum melakukan gerakan meroda
secara keseluruhan. Tahapan-tahapan tersebut terdapat dalam metode latihan
sebagai berikut :
1.
Latihan Bentuk 1
Latihan permulaan
dilakukan dengan melakukan latihan dasar gerakan meroda yaitu berupa latihan
teknik gerakan. Untuk mempermudah latihan teknik gerakan bisa dengan
menggunakan aba-aba seperti berikut :
a)
Aba-aba “sikap awal” : badan berdiri
tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan lurus ke atas di samping kepala dan
pandangan mata ke depan.
b)
Aba-aba “siap” : membuka kaki kiri di
depan dan kaki kanan di belakang, posisi kedua lengan tetap lurus ke atas untuk
membuat posisi sikap awal meroda.
c)
Dilanjutkan aba-aba “ya” : menekukkan
pinggul, mengayun kedua lengan ke bawah dan meletakkan kedua tangan pada matras
/ lantai dalam satu garis lurus ke depan selebar bahu.
d)
Aba-aba “selesai” : kembali ke posisi
semula yaitu kedua kaki rapat, badan berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas
dan pandangan mata ke depan. Latihan ini diulangi dalam beberapa pengulangan,
3-4 pengulangan.
Bentuk latihan pertama
ini bertujuan untuk mengontrol kebenaran posisi kedua tangan pada saat bertumpu
pada matras. Apabila latihan
ini sudah dilakukan dengan benar maka dilanjutkan dengan bentuk latihan kedua.
Pola Posisi Kaki dan Tangan
2.
Latihan Bentuk 2
Pada latihan kedua ini
dilakukan berpasangan. Cara melakukannya sebagai berikut :
a.
Dengan melakukan handstand,
kedua kaki dibuka lebar / kangkang, pembantu memegang kedua sisi panggul.
Dengan
posisi satu orang berdiri dibelakang murid yang melakukan gerakan tumpuan,
dilanjutkan dengan mengayun kedua kaki ke atas dalam posisi seperti ini : teman
yang berada dibelakang bekerja menangkap kedua tungkai murid yang melakukan
gerakan supaya terjaga kondisi keseimbangan murid dan teman yang membantu juga
membenarkan kedua tungkai murid yang melakukan meroda dalam posisi lurus
berbentuk huruf “V” dan runcing.
b.
Dilanjutkan
pada tahap latihan pendaratan.
Setelah kedua kaki dalam posisi lurus di atas, murid
melakukan pendaratan dengan menurunkan tungkai kaki kanan dalam posisi mendarat
dengan lutut sedikit ditekuk, dilanjutkan menurunkan kaki berikutnya di
belakang kaki tumpuan kaki pertama dalam posisi seperti ini : teman yang
membantu dibelakang, membantu dengan cara memindah pegangan tangan ke daerah
pinggang pelaku untuk membantu berdiri tegak penuh dengan keseimbangan yang
dilanjutkan berdiri sampai posisi akhir sama seperti posisi awal.
Bentuk latihan kedua ini bertujuan untuk membantu murid
dalam melakukan meroda saat posisi terbalik juga membantu murid yang melakukan
tidak merasa takut. Bentuk latihan seperti ini juga dilakukan
pada pasangan yang lain secara bergantian.
Meroda Dengan Bantuan Teman
3.
Latihan Bentuk 3
Melakukan latihan
gerakan meroda yang dilakukan sendiri dengan bantuan matras yang lebih tinggi,
dengan letak pendaratan kaki lebih rendah dari matras tumpuan tangan.
Meroda di Matras
Yang Tinggi
Bentuk latihan ketiga ini bertujuan untuk
memudahkan murid berdiri tegak dari posisi badan bungkuk menuju posisi badan
tegak. Tahapan ini terus dilakukan secara bergilir.
4.
Latihan Bentuk 4
Melakukan latihan gerakan meroda yang
dilakukan sendiri tetapi dengan menggunakan matras yang datar.
Meroda di Matras Datar
Tugas 2 Akuatik (Renang)
1. Identifikasi pada setiap
tahapan renang (gerakan tungkai, lengan, nafas dan
koordinasi) tentang kesalahan-kesalahan gerakan yang sering terjadi
pada saat belajar renang gaya bebas (crawl), dada, punggung dan
kupu-kupu. (bobot 50%)
2. Buatlah cara-cara yang bisa
dilakukan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi pada poin 1, dengan memberikan narasi secara runtut dan disertai
gambar-gambar pendukung. (bobot 50%)
Jawaban :
1.
Tahapan Gerak Renang.
A.
Renang Gaya Bebas
Renang
gaya bebas biasa disebut juga dengan crawl yang artinya merangkak. Gerakan asli
dari gaya ini adalah menirukan gerakan anjing yang sedang berenang. Teknik renang gaya bebas
terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
a.
Posisi
tubuh
1) Posisi tubuh saat berenang
ialah streamline, artinya sejajar dengan permukaan air.
2) Tubuh harus berputar pada
sumbunya.
3) Gerakan yang mengakibatkan
posisi tubuh naik turun atau ke arah kanan dan kiri harus dihindarkan.
b.
Gerakan
kaki
Gerakan
kaki berfungsi sebagai pendorong/penggerak dan pengatur keseimbangan tubuh.
Berikut ini cara melakukan latihan gerakan kaki.
1) Latihan gerakan dapat dilakukan
dengan cara duduk di tepi kolam, kedua tangan berpegang pada kolam dan kedua
kaki diluruskan ke depan.
2) Kedua kaki digerakkan ke
atas dan ke bawah secara bergantian dalam keadaan lemas dan gerakan kedua kaki dimulai
dari pangkal paha. Gerakan jangan terlalu tinggi tetapi cukup dekat dengan
permukaan air.
3) Dalam melakukan gerakan kaki,
dapat divariasi dengan mengubah posisi badan, yaitu dengan sikap meluncur atau
tangan berpegangan pada dinding kolam dengan posisi badan tertelungkup. Kaki
digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian dan gerakan kedua kaki
dimulai dari pangkal paha.
c.
Putaran
tangan
Terdapat beberapa periode pada
putaran tangan dalam renang gaya bebas, yaitu:
2. Periode masuk ke permukaan air
a) Usahakan masuknya tangan ke
permukaan air sejauh mungkin yang dapat dijangkau dengan ditandai naiknya bahu
kanan muncul ke atas permukaan air bila yang masuk tangan kiri, dan sebaliknya
juga.
b) Tangan masuk ke permukaan air
dengan ujung-ujung jari terlebih dahulu. Posisi telapak tangan menghadap ke
bawah atau telungkup (pronasi).
c) Tangan masuk ke dalam permukaan
air dengan ibu jari terlebih dahulu, sudut kemiringan yang dibentuk antara
telapak tangan dengan permukaan air berkisar 30drajat–40drajat.
3. Periode menangkap
a) Periode ini dilakukan
setelah fase masuknya tangan ke permukaan air berakhir.
b) Periode ini masih dibagi
menjadi periode membuka dan periode menutup.
4. Periode mendayung
a) Mendayung sampai jari tangan
berada pada posisi agak jauh dari garis pusat.
b) Mendayung sampai jari tangan
berada pada posisi mendekati pusat.
c) Mendayung hingga jari tangan
berada pada posisi menyilang tubuh dan memotong garis pusat.
4. Periode mendorong ke belakang
Periode ini dilakukan setelah
periode mendayung selesai. Posisi terakhir tangan pada periode mendorong adalah
di bagian bawah paha dengan pedoman ibu jari tangan menyentuh bagian sampai
paha. Latihan gerakan tangan dapat dilakukan di kolam dangkal, cara melakukannya
sebagai berikut:
a) Sikap awal berdiri, badan
dibungkukkan dan kedua tangan lurus sejajar badan.
b) Tangan kanan ditarik ke bawah
sambil menekan air, sampai berada di bawah badan. Tangan mendorong air ke
belakang dan ke atas.
c) Siku tangan kanan cepat ditekuk
dan dikeluarkan dari air saat tangan kiri sampai di bawah badan di dalam air.
Tangan kiri mendorong air ke belakang dan ke atas.
d) Gerakan kembali ke posisi
semula dengan mengayunkan tangan ke depan.
e) Lakukan gerakan ini secara
bergantian antara tangan kanan dan kiri dan lakukan gerakan ini secara
berulang-ulang.
d.
Teknik
pernapasan
Teknik pengambilan napas
dilakukan pada saat mulut berada di atas permukaan air, yaitu dengan cara
memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau kiri. Latihan pernapasan juga
dapat dilakukan di dalam kolam dangkal. Caranya yaitu salah satu lengan lurus
ke depan sejajar dengan permukaan air. Jika tangan kiri yang di depan maka
mengambil napasnya dengan memutar kepala pada sumbunya ke arah kanan. Begitu
pula sebaliknya, bila tangan kanan yang di depan maka pengambilan napasnya
memutar kepala pada sumbunya ke arah kiri. Pengambilan napas biasanya dilakukan
saat melakukan gerakan tangan kanan saja atau kiri saja, atau perbandingannya
dua kali menarik tangan dan sekali mengambil napas.
e.
Koordinasi
gerakan
Latihan koordinasi gerakan
renang gaya bebas adalah latihan terpadu dari semua unsur gerakan yang ada pada
gaya bebas, yaitu dimulai dari gerakan meluncur yang dilanjutkan dengan gerakan
kaki, lengan, dan pernapasan dengan saksama sehingga terwujudlah suatu gaya
bebas yang baik dan benar. Tujuan terpenting dari latihan koordinasi ini adalah
mengatur keseimbangan dan tenaga penggerak atau pendorong.
Kaki
dan lengan tidak bekerja sendiri-sendiri, irama gerakan kaki harus sesuai dengan
irama gerakan lengan. Pada gaya bebas ada beberapa macam gerakan koordinasi
yang dihitung dari berapa kali gerakan kaki (pukulan) dalam satu gerakan lengan
lengkap kiri dan kanan. Pada umumnya digunakan enam kali pukulan, artinya dalam
setiap tiga kali gerakan kaki ke atas dalam setiap satu kali gerakan
lengan.
f.
Kesalahan dalam renang gaya bebas.
1.
Berenang gaya
bebas dengan menahan kepala di atas air. Tak jarang disertai dengan gerakan
kepala menengok ke kanan dan kiri setiap tarikan tangan.
2.
Menekuk lutut
seperti gerakan bersepeda, pada saat melakukan gerakan kaki gaya bebas.
3.
Melakukan
putaran tangan tanpa disertai dengan putaran bahu serta pinggang.
4.
Mengambil
nafas gaya bebas sambil mengangkat kepala dan melihat ke depan.
5. Menahan nafas saat kepala berada di dalam air.
B.
Gaya Dada
Gaya dada adalah
gaya renang dimana tumpuan perenang berada di dada dan bagian tubuh tidak
berputar. Gaya dada merupakan gaya yang paling populer karena posisi kepala
yang sebagian besar berada di atas air, selain itu gaya ini juga nyaman
digunakan untuk kecepatan rendah. Gaya dada merupakan gaya yang dipelajari
terlebih dahulu pada mayoritas kelas belajar berenang. Gaya dada dikenal juga
dengan gaya katak, hal ini disebabkan gerakan kaki dan lengan pada gaya dada
mirip dengan katak yang berenang di dalam air. Secara garis besar beberapa fase
untuk melakukan renang gaya dada adalah sebagai berikut :
- Posisi
awal dimulai dengan posisi horizontal di bagian perut dengan lengan yang
saling berdekatan dan memanjang ke depan, dengan telapak tangan mengarah
ke bawah. Kepala sejajar dengan badan dan pandangan lurus ke bawah.
Sedangkan posisi kaki saling disejajarkan dengan telunjuk yang juga lurus
ke belakang.
- Kemudian,
fase aktif dimulai dengan pergerakan telapak tangan yang diputar ke arah
luar dengan lengan yang memisah dan tubuh membentuk huruf Y.
- Setelah
itu, bagian lutut akan mulai bergerak melengkung dan kaki mulai mengarah
ke pantat. Pada keadaan ini lengan berada di bagian luar bahu, siku
melengkung dan tangan terus bergerak mundur dan ke bawah.
- Saat
tangan melewati bahu, kedua tangan akan bergerak seragam, tidak terlalu
mengarah ke belakang dan akan bertemu di bawah dada.
- Ketika
tangan bergerak hampir satu putaran penuh, kepala dan bahu akan mengarah
ke atas air dan kaki bergerak terus ke arah pantat. Bagian atas tubuh akan
mencapai puncak tertinggi saat kedua tangan bertemu di bawah dada dan kaki
berada di pantat.
- Setelah
itu fase dorongan dimulai dengan kaki yang menendang ke arah belakang dan
tangan terpisah melebar ke depan di bawah air. Saat ini, dada dan kepala
akan kembali jatuh di air. Luncuran akan terjadi setelah kaki berada di
posisi pengembalian terpanjang dan siklus gaya dada awal akan dimulai
lagi.
Beberapa teknik yang
lebih rinci perlu diketahui bagi Anda yang akan memulai belajar berenang gaya
dada. Teknik tersebut meliputi posisi kepala dan tubuh, pergerakan lengan
dan kaki, teknik bernapas, awalan dan perputaran serta finishing. Penjelasan
dari teknik renang gaya dada yang benar adalah sebagai berikut.
1. Posisi
Kepala dan Tubuh
Penting
untuk memperhatikan posisi kepala dan tubuh saat melakukan teknik renang gaya
dada. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinana cedera pada bagian leher dan
juga agar renang yang dilakukan dapat lebih efisien. Beberapa posisi untuk
kepala dan tubuh adalah:
- Posisi
awal netral – Pada gaya dada,
posisi kepala diusahakan selalu sejajar lurus dengan tubuh. Namun saat
bernapas, posisi kepala agak mengangkat, lebih tinggi daripada tubuh atau
bahu.
- Posisi
mengambil napas – Saat mengambil napas,
hindari melihat ke arah ujung kolam, karena ini memberikan tekanan yang
tidak perlu pada leher.
- Posisi
setelah mengambil napas – Setelah
bernapas, tubuh akan kembali dalam posisi netral horisontal yang lurus
dengan kepala di dalam air dan pandangan mata mengarah ke bawah.
Renang gaya dada dengan posisi tubuh
dan kepala yang umum ini dapat merampingkan posisi tubuh sehingga membuat
kecepatan renang menjadi lebih tinggi. Selain itu juga melindungi leher dari
cedera dan kekakuan. Agar renang gaya dada ini lebih efisien, maka perenang
diharuskan menggunakan waktu yang efisien di setiap posisi (posisi awal,
mengambil napas, posisi setelah bernapas). Sehingga sesaat setelah mengambil
napas, perenang harus segera kembali ke posisi horizontal (netral) saat meluncur.
Tapi posisi horizontal ini juga usahakan tidak terlalu lama dan kembali ke
posisi mengambil napas pada saat yang tepat. Hal ini untuk memperkecil
kemungkinan berhenti di tengah-tengah posisi.
2. Teknik
Perpindahan Tangan
Dengan
mengetahui bagaimana menggerakan tangan dengan benar adalah salah satu faktor
untuk mencapai renang gaya dada yang benar dan efisien. Satu-satunya gaya
renang di mana sepanjang waktu pergerakan tangan terjadi di dalam air adalah
renang gaya dada. Secara lebih jauh, teknik perpindahan tangan pada setiap
perubahan gerakan pada renang gaya dada adalah sebagai berikut :
·
Gerakan meluncur – Pada
saat gerakan meluncur, tubuh akan sejajar dengan air dan tangan akan bergerak
memanjang ke depan dan saling berdekatan, di mana telapak tangan akan menghadap
lurus ke bawah.
·
Gerakan outsweep – Perpindahan
tangan pada gerakan outsweep atau mengarah ke luar pada renang gaya dada,
diawali dengan telapak tangan yang membalik ke arah luar dan lengan yang
bergerak ke samping luar sampai berada di luar bahu. Tangan akan tetap pada
posisi lurus dengan siku terletak di permukaan air dan jika dilihat dari atas,
tubuh akan membentuk huruf Y di mana tahap ini bukanlah tahap mendorong badan.
·
Gerakan catch – Setelah itu
orientasi gerakan tangan akan berubah menjadi catch di mana lengan dan telapak
tangan akan menghadap ke belakang dan melakukan persiapan dorongan. Lenturkan
tangan di bagian siku dan pindahkan lengan bawah ke dalam air dengan siku yang
tetap terletak di permukaan. Gerakan ini diakhiri dengan posisi tangan yang
lurus ke belakang dan telapak tangan menghadap lurus ke atas.
·
Gerakan insweep – Fase
insweep adalah fase di mana tangan melakukan gerakan dorongan. Jadi,
seketika setelah perenang melakukan catch, maka pada insweep gerakkan tangan ke
belakang, lalu ke dalam air dan dilanjutkan ke atas secara diagonal ke belakang
untuk melawan arus air. Selama melakukan gerakan tangan pada fase insweep,
tangan diarahkan ke bawah dada dan siku ke tulang rusuk di mana telapak tangan
saling berhadapan.
·
Gerakan pemulihan (recovery) – Pada
fase pemulihan adalah teknik gerakan tangan untuk kembali bersiap melakukan
posisi awal. Sehingga pada fase ini, tepat setelah insweep, gerakkan tangan ke
depan di bawah permukaan air hingga lengan akan diarahkan lurus ke depan. Pada
fase ini terdapat gerakan meluncur yang pendek.
Beberapa hal mengenai kecepatan tangan dan gerakan mendorong
perlu diperhatikan saat melakukan renang gaya dada, di antaranya :
1.
Pada saat gerakan outsweep dan catch
perenang sebaiknya tidak melakukan gerakan mendorong karena ini hanya
menyebabkan air terdorong kea rah samping atau bawah. Sebagai konsekuensinya,
lengan harus bergereak dengan kecepatan sedang.
2.
Gerakan insweep yang memang bersifat
mendorong, maka lengan untuk mendorong haruslah memiliki kekuatan yang besar
dan juga perpindahan yang cepat.
3.
Gerakan recovery juga harus dilakukan
dengan cepat tanpa adanya gerakan mendorong atau perenang hanya akan membuat
hambatan yang tidak perlu.
4.
Tangan harus dilempar ke arah bawah dan
luar setelah posisi meluncur.
5.
Saat perenang menjulurkan tangan dan
berputar, siku dijaga agar tetap tinggi.
6.
Arahkan tangan kembali ke tubuh seolah
bertemu di dada bagian atas.
7.
Usahakan untuk tidak mengarahkan tangan
terlalu lebar karena dorongan sebagian besar berasal dari kaki, bukan tangan.
Tangan bisa berada di bagian atas atau bawah air, namun siku tetap di bawah
permukaan air.
Varian lain dari
gerakan tangan pada renang gaya dada adalah melakukan pull-down di bawah air.
Gerakan ini mirip dengan fase push pada renang gaya kupu-kupu. Gaya ini terjadi
pada posisi insweep dan melakukan dorongan tangan ke punggung dan sisi pinggul.
Hal ini dapat meningkatkan dorongan dan menyebablkan fase recovery menjadi
lebih sulit. Varian ini sangat cocok dilakukan di bawah air. Akan tetapi Federasi
Renang Internasional (FINA) memperbolehkan varian gaya ini hanya untuk lintasan
pertama sebelum putaran kembali setelah menekan dinding. Pada akhir 2005, FINA
memperkenalkan aturan baru yang memungkinkan perenang untuk melakukan tendangan
ke bawah setelah menekan dinding.
3. Teknik
Tendangan Kaki
Tendangan kaki
pada renang gaya dada memang sekilas terlihat sederhana, namun butuh sedikit
kehalusan dalam memperhitungkan tendangan yang akan dieksekusi agar gerakan
yang terjadi lebih efisien. Tahapan tendangan kaki pada renang gaya dada
dibedakan berdasarkan fase gerakan sebagai berikut :
·
Posisi awal pada gerakan meluncur – Pada
gerakan meluncur, saat lengan mengarah panjang ke depan, begitu pun kaki yang
mengarah panjang ke belakang dengan kedua kaki yang berdekatan dan jari kaki
yang mengarah lurus ke belakang. Kepala sejajar dengan tubuh dan pandangan
mengarah ke bawah.
·
Outsweep – Gerakan outsweep diawali
dengan kaki bagian dalam dan bagian bawah yang bergerak menyapu ke belakang dan
ke luar sembari mendorong air.
·
Gerakan catch – Pada saat gerakan
catch maka kaki bersiap untuk melawan arus air. Sehingga dekatkan kaki dengan
pantat pada akhir pemulihan dengan lutut yang menjauh satu sama lain dan kaki
yang diputar ke arah luar. Lalu bagian dalam kaki akan menghada ke belakang
(lutut ditekuk ke bawah) dan telapak kaki menghadap ke atas.
·
Insweep – Pada insweep, kaki
diperpanjang ke belakang dan menyapu ke dalam di mana pada saat bersamaan kaki
yang diputar ke luar memutar kea rah dalam. Pada akhir insweep, kedua kaki akan
berdekatan dan hampir bersentuhan di sisinya.
·
Gerakan recovery – Gerakan
ini dimulai pada akhir gerangan insweep yang mana kepala dan bahu terletak di
atas air dan pinggul yang sedikit turun. Kaki berikut jari mengarah lurus ke
belakang seperti ada gerakan awal (meluncur).
4. Teknik
Pernapasan
Pernapasan pada renang gaya dada lebih mudah dilakukan karena
kepala berada dalam posisi di atas air saat pengambilan napas. Pernapasan
biasanya dilakukan pada awal gerakan lengan di posisi insweep, dan perenang
bernapas secara idealnya melalui mulut. Perenang bernapas melalui mulut dan
hidung selama fase recovery dan meluncur. Waktu dan cara yang digunakan untuk
mengambil napas pada renang gaya dada tergantung dari posisi kepala perenang
yang berada di atas air sepanjang waktu seperti pada perenang biasa atau posisi
kepala yang berada di dalam air seperti atlet pada kompetisi renang. Sehingga
perbedaan pemgambilan napas ini secara rinci adalah sebagai berikut :
- Perenang
amatir – Perenang biasa (amatir) yang
menjaga kepala di atas air setiap saat, dapat melakukan pernapasan tanpa
adanya hambatan yang berarti. Namun,bisa juga melakukan pernapasan seperti
halnya perenang kompetisi. Untuk melakukannya, hal yang perlu diperhatikan
adalah menghirup selama melakukan gerakan lengan di posisi insweep dan
menghembuskan napas baik pada gerakan lengan ada posisi recovery dan
posisi outsweep. Dengan mengadopsi pola ini, perenang tidak perlu mengubah
kebiasaan jika ingin menjadi perenang kompetitif pada renang gaya dada.
- Perenang
profesional – Perenang kompetitif
atau profesional lebih banyak menenggelamkan kepala sehingga perlu
menyinkronkan pernapasan dengan fase siklus posisi gerakan yang berbeda.
Menarik napas terjadi lengan terjepit saat kepala dan bahu naik di atas
air. Menghembuskan napas dimulai saat gerakan lengan pada posisi recover
ke depan dan kepala serta bahu kembali ke air. Penghembusan napas kemudian
berlanjut selama lengan keluar dan sampai ke titik di mana lengan tidak
menyapu air lagi.
Ini berarti bernapas adalah fase yang panjang yang
berlangsung selama wajah berada di dalam air. Menghirup napas adalah fasa
pendek yang dimulai saat gerakan lengan di osisi insweep, segera setelah kepala
dan bahu naik di atas permukaan air dan mulut menyemburkan air.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan saat mengambil napas pada perenang gaya dada secara
detail adalah sebagai berikut :
- Angkat
bahu agar wajah keluar dari air untuk bernafas. Jangan dengan sengaja
mengangkat kepala, namun biarkan kepala dan bahu naik secara alami
sehingga dagu berada tepat di atas air.
- Mengangkat
kepala dan bahu dapat menyebabkan cedera punggung dan menurunkan pinggul
yang berfungsi menahan tubuh.
- Tarik
napas melalui mulut sebelum membiarkan bahu jatuh ketika menggerakan
tangan. Penghirupan napas umumnya terjadi secara eksplosif pada saat
meluncur.
Pada teknik
menghirup napas pada renang gaya dada, perlu diupayakan agar perenang tidak
menahan napas karena dapat menimbulkan ketegangan. Perenang dapat menghirup dan
menghembuskan napas melalui mulut dan hidung. Jika perenang mengalami kesulitan
menghembuskan napas di air, hal yang bisa dipelajari lebih lanjut adalah
mempraktikkan latihan pernapasan dasar saat berenang. Latihan tersebut
dirancang agar Anda terbiasa menghembuskan napas di bawah air.
5. Teknik Perputaran
Perputaran atau belokan diawali
dengan menyentuh dinding saat meluncur atau saat berada pada saat gerakan
lengan di posisi recovery, tergantung pada jarak tubuh dengan dinding di mana
bagaimana cara agar dinding dapat disentuh dengan lebih cepat. Sesaat setelah
menyentuh dinding, kaki akan di tarik ke bagian bawah tubuh. Kemudian tubuh
membelok ke samping dan satu tangan bergerak maju menuju arah depan kepala di
sepanjang sisi tubuh. Ketika tubuh perenang hampir benar-benar berbarik ke arah
berlawanan, tangan yang lain akan berayun lurus ke atas melalui udara dan kedua
tangan akan bertemu di depan pada saat yang bersamaan.
Setelah itu,
badan akan hampir berada di posisi horizontal di mana sebagian atau seluruhnya
akan berada di bawah permukaan air. Saat tubuh benar-benar terendam, tubuh akan
didorong dengan kaki melalui hentakan dari dinding di bagian belakang. Cara ini
merupakan cara yang efisien untuk mengurangi hambatan gerakan. Setelah itu akan
dilanjutkan dengan fase meluncur seperti pada awal gerakan renang gaya dada
kemudian dilanjutkan dengan gerakan renang yang teratur. Pada awalan gerakan
setelah menendang dinding, kepala diupayakan berfungsi untuk memecah permukaan
air di bagian depan perenang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan teknik putaran adalah :
·
Tangan
harus menyentuh dinding secara bersamaan di bawah atau di atas permukaan air.
·
Pindahkan
tangan yang lebih tinggi ke kepala dan dorong melalui air saat menendang
dinding.
·
Tetaplah
menjaga tubuh seramping mungkin dan sejajarkan dag dengan permukaan air setelah
mengulurkan kedua kaki.
·
Lakukan
pergerakan lengan yang memanjang dan propulsif dengan tangan tetap dekat dengan
garis tubuh.
·
Upayakan
agar tangan dekat dengan bagian bawah tubuh dan bawalah tangan kembali ke
bagian depan kepala Anda saat menendang untuk melanjutkan momentum.
·
Saat
mengangkat kepal, mulai dengan gerakan lengan meluncur normal dan kepala yang
memecah permukaan sebelum tangan bergerak kembali.
C. Gaya Punggung
Teknik
renang ada beberapa macam dan salah satunya yang paling kerap digunakan jelas
adalah teknik gaya punggung. Teknik renang gaya punggung dikenal sebagai sebuah
teknik atau gaya paling tua yang dipertandingkan mengikuti teknik gaya bebas.
Pertandingan pertama kali akan gaya punggung dilakukan pada Olimpiade Paris
1900. Popularitas teknik gaya punggung dalam renang adalah di sekitar tahun
1912 dan pada masa itu dibagi dalam 3 kelas pertandingan pada kompetisi
nasional dan internasional. Selain gaya punggung, ada pula gaya bebas dan gaya
dada. Untuk melakukan secara benar, terutama bila ingin menjadi perenang
profesional, maka teknik-teknik berikut perlu untuk dikuasai.
1. Teknik Meluncur
Pada
gaya punggung dalam renang, posisi tubuh dalam meluncur mungkin menjadi
rintangan yang cukup sulit, terutama bagi para pemula. Hal ini tak mudah karena
perenang harus mengambil posisi tidur telentang di mana bagian depan tubuh kita
menghadap ke atas sehingga badan akan mengambang dan tak tenggelam. Dengan gaya
punggung, keuntungan yang didapat juga adalah bahwa kita bisa bernapas selama
gerakan dilakukan.
·
Ketika meluncur, hal pertama yang perlu
dilakukan adalah kedua tangan perlu pegangan pada tepi kolam lebih dulu.
·
Pastikan jarak antara tangan kiri dan
kanan adalah selebar bahu, jadi kedua tangan jangan terlalu merapat.
·
Lipatlah kedua kaki atau boleh juga
menekuknya ke atas, tujuannya adalah supaya tumpuan kedua telapak kaki bisa
berada di dinding kolam secara lebih kuat. Lutut keduanya bisa diletakkan di
antara kedua lengan.
·
Kedua lengan setelah itu perlu melepas
pegangan dari tepi kolam, lalu luruskan kepala ke belakang untuk bersiap
telentang. Di waktu yang sama dnegan gerakan tersebut, dorongkan kaki dari
dinding kolam sekuat-kuatnya supaya tubuh bisa terdorong hingga ke belakang
membentuk posisi telentang.
·
Posisikan wajah untuk tetap berada di atas
permukaan air, sementara kedua lengan harus tetap ada di samping badan.
·
Lakukan latihan ini berulang kali supaya
teknik meluncur bisa dieksekusi secara baik dengan sikap yang sempurna tanpa
kesalahan.
Dalam teknik meluncur,
ada beberapa tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan lanjutan seperti di bawah
ini:
Tahap Persiapan
·
Berusaha untuk terapung sambil tubuh
telentang di mana kedua lengan ada di sisi tubuh.
·
Ibu jari tariklah ke atas untuk menyusur
ke sisi tubuh.
·
Ibu jari kemudian menyentuh pundak atas.
·
Pergelangan tangan kemudian bisa diputar
ke arah luar.
Tahap
Pelaksanaan
Untuk pelaksanaan, Anda perlu merentangkan
lengan supaya mengarah ke luar berikut juga ke atas di saat yang sama. Kemudian
lanjutkan dengan meluruskan lengan, tapi pastikan tinggi pelurusan lengan sama
dengan pundak.
Tahap
Lanjutan
·
Tempelkan kedua lengan di sisi tubuh.
·
Rilekskan tubuh sambil merasakan efek
luncuran.
·
Menggunakan pelampung lebih dianjurkan
ketika meluncur. Pastikan pegang pelampung memakai kedua tangan secara lurus di
atas kepala.
·
Ketika hendak meluncur, cobalah tanpa
pelampung, yakni dengan berdiri di pinggir kolam dengan posisi menghadap
dinding kolam.
·
Kedua kaki kemudian didorongkan ke lantai
ke arah belakang begitu juga dengan kedua lengan.
2. Teknik Gerakan Kaki
Selain teknik meluncur, teknik gerakan kaki
pun sangat penting untuk diperhatikan sekaligus dilatih. Untuk gerakan kaki
pada renang dengan teknik gaya punggung, jelas juga perlu dilakukan pada posisi
tubuh yang telentang. Latihan pun dilakukan dengan tubuh sudah telentang di
mana kedua lengan terletak di atas kepala.
·
Pertama-tama tentu perlu masuk ke kolam renang
lebih dulu dan ambil posisi berdiri di tepi kolam di mana punggung merapat pada
dinding kolam.
·
Tekukkan kedua lengan ke atas supaya
tangan bisa memegang bagian tepi kolam.
·
Ketika sudah ada aba-aba siap, kedua kaki
dapat diangkat oleh perenang ke atas ke arah permukaan air bersamaan dengan
tubuh. Dengan demikian, badan dan kaki pun bisa lurus di permukaan air di mana
inilah yang kita sebut dengan posisi atau sikap telentang.
·
Ketika sudah ada aba-aba selanjutnya,
kedua kaki dapat digerakkan oleh perenang secara bergantian ke atas dan bawah.
·
Mulailah gerakan kaki dari pangkal paha,
lalu juga tekuk sedikit bagian lutut dan diakhiri dengan ujung kaki yang
dikibaskan.
·
Gerakan kaki jangan terlalu kaku, jadi
harus rileks dan sengaja dilemaskan supaya hasilnya bisa maksimal dan sempurna.
Gerakan yang dilakukan adalah gerakan ke atas ketimbang ke bawah.
Supaya
dapat melatih gerakan kaki secara lebih sempurna, latihlah dengan
menggerakkannya selagi duduk. Atau, bisa juga melatih gerakan kaki serya
membiarkan kedua lengan terentang ke samping tubuh. Anda pun bisa mencoba
melatih gerakan kaki memanfaatkan papan peluncur. Anda juga bisa melatih
gerakkan kaki sambil pegangan pada tepi kolam agar bisa menguasai teknik dengan
baik.
3. Teknik Mengambil Napas
Masih ada lagi teknik yang perlu dipelajari,
seperti mengambil napas. Ketika melakukan gerakan gaya punggung, memang benar
bahwa mengambil napas dianggap lebih mudah karena lebih leluasa. Jadi untuk
mengambil napas, lakukanlah ketika istirahat dari satu lengan. Sementara itu
ketika lengan lain yang istirahat, napas dapat dikeluarkan.
4.
Teknik Gerakan Lengan
Selain gerakan kaki,
teknik gerakan lengan pun harus benar dan untuk itulah latihan perlu dilakukan
secara tepat. Ada 3 fase pada gerakan lengan ketika melakukan gerakan gaya
punggung, yakni menarik, mendorong dan istirahat dengan penjabaran seperti
berikut:
·
Fase Menarik. Pada gerakan satu ini,
perenang dapat memulainya sesudah memasukkan telapak tangan ke permukaan air
dalam beberapa inci hingga titik maksimal. Siku pun perlu ditekuk secara tepat
dan tetaplah ada di sisi luar bahu.
·
Fase Mendorong. Pada gerakan ini,
perenang dapat memulainya dari akhir tarikan, kemudian juga tangan perlu
melakukan dorongan ke arah belakang serta ke bawah dengan gerakan ¼ lingkaran.
·
Fase Istirahat – Pada gerakan
ini, perenang bisa memulainya dengan mengeluarkan tangan dari permukaan air di
mana yang lebih dulu keluar adalah bagian ibu jari. Sesudah tangan posisi ada
di atas bahu, yakni tegal lurus dengan bagian bahu, putarlah tangan keluar.
Lanjutkan dengan memasukkannya lagi ke permukaan air menggunakan jari
kelingking lebih dulu. Lakukan proses istirahat dengan rileks yang seirama
dengan lengan yang melakukan gerakan mendorong dan menarik.
Dalam
melakukan latihan gerakan lengan, lakukanlah di darat. Anda juga bisa melatih
gerakan lengan ketika sedang berdiri di dalam air maupun ketika memakai
pelampung pada bagian perut. Sebagai teknik dasar bagi gerakan lengan, berikut
adalah beberapa langkah yang bisa dicoba:
·
Salah satu ujung kaki dapat Anda kaitkan
dengan setang pada tepi kolam sementara kaki lainnya ditumpukan di dinding
kolam dengan posisi yang sedikit ke bawah; tujuan posisi ke bawah adalah supaya
mampu memberikan kekuatan dalam menyangga tubuh.
·
Pastikan sikap badan dibuat telentang dan
wajah dihadapkan ke atas di mana dagu sedikit ditarik, sementara kedua lengan
berada di sisi tubuh.
·
Lanjutkan dengan mengayunkan lengan secara
berganti-gantian.
·
Lengan dapat diayun bergantian urus
melewati kepala ke permukaan air dan kemudian masukkan ke air di mana posisi
lengan ada pada sisi kepala.
·
Sesudah tangan masuk dalam air, gerakan
bisa dilakukan dengan menarik maupun mendorong air sekuat-kuatnya supaya lengan
bisa lurus di samping tubuh.
·
Supaya hasil yang diperoleh sempurna,
rapatkan jari-jari tangan ketika melakukannya.
6. Teknik Koordinasi Gerakan
Pada teknik koordinasi gerakan, latihan yang perlu dilakukan
perenang adalah dengan memadukan seluruh unsur gerakan gaya punggung. Itu
artinya, gerakan meluncur, gerakan lengan dan kaki serta pernapasan harus
dilakukan secara seimbang dan seksama. Ketika seluruh teknik tersebut dapat
dilakukan dengan benar, otomatis gaya punggung telah berhasil dikuasai.
7. Teknik Membalik
Tidak ketinggalan, ada pula teknik membalik
dalam gaya punggung di mana biasanya perenang akan melakukannya dengan setengah
salto. Berikut ini langkah-langkahnya supaya dapat lebih membantu:
·
Sentuh dinding kolam dengan tangan kiri.
·
Sementara tangan kiri menyentuh dinding
kolam, tekuk bagian lutut dan tariklah.
·
Arahkan lutut dengan bantuan tarikan
tangan ke lengan yang ada pada dinding kolam.
·
Tarikan lutut sekaligus ayunan tangan akan
membentuk setegah saloto sehingga kedua lengan dibawah ke dinding kolam.
·
Ketika kedua lengan telah ada pada dinding
kolam, luruskanlah ke atas kepala.
·
Gerakan tolakan kaki pun harus siap
dilakukan secara serentak dengan kedua tangan diluruskan lebih dulu.
·
Tolakkan kaki serentak dengan kedua lengan
diluruskan dan luncurkan tubuh dari dinding kolam.
Kesalahan-
kesalahan dalam gaya punggung :
1.
Kaki tidak digerakkan atau digerakkan
sembarangan.
2.
Tangan tidak Mengayuh
3.
Lutut Terlalu Naik
4.
Pada Fase Istirahat, Lengan kurang Vertikal
5.
Gerakan rotasi tangan terlalu lurus
6.
Tidak melakukan Body Roll
7.
Terlambat melakukan pengambilan nafas.
D.
Gaya Kupu-kupu
Butterfly stroke
atau gaya kupu-kupu pada renang merupakan satu dari 4 gaya atau teknik renang
yang turut dipertandingkan pada olimpiade. Menjadi salah satu teknik gaya
renang yang populer, biasanya gaya ini juga disebut dengan gaya lumba-lumba.
Disebut demikian karena gaya kupu-kupu ini gerakannya mirip dengan lumba-lumba.
Untuk dapat
melakukan gerakan dengan benar, perenang terutama yang masih pemula perlu untuk
melakukan latihan dari dasar. Selain teknik
renang gaya punggung, gaya kupu-kupu merupakan teknik yang
juga sama populernya dan berikut di bawah ini bisa dilihat dan dipraktikkan
bagaimana langkah-langkah dalam melakukan gerakan. Penjelasan teknik renang
gaya kupu-kupu dapat disimak sebagai berikut.
- Teknik
Start
Ketika
menggunakan teknik gaya kupu-kupu saat berenang, kita perlu melakukan start
dengan benar. Dan untuk melakukannya, posisi start perlu perenang lakukan tepat
di atas balok start. Bungkukkan tubuh tepat ke arah air di mana bagian lutut
juga perlu agak ditekuk. Start akan dapat dilakukan dengan sempurna bila posisi
tubuh dan gerakan dilakukan secara tepat.
- Posisi
Tubuh yang Benar
Pada
gaya renang kupu-kupu, teknik juga meliputi posisi tubuh yang benar. Alasan
mengapa posisi badan sangat penting adalah karena kesempurnaan gerakan sangat
ditentukan olehnya. Ketika melaksanakan sebuah gerakan, usahakan untuk
memosisikan tubuh sedatar mungkin mengimbangi permukaan air.
Tidak
masalah apabila pada upaya kita akan terjadi gerakan naik dan turun secara
vertikal saat memraktikkan. Pastikan juga gerakan naik turun pun disesuaikan
juga dengan irama kaki yang kita hentakkan pada waktu yang sama. Sementara itu,
yang jelas pada teknik gerakan gaya ini, tubuh perlu dalam posisi mengambang.
Ketika
mengambang, posisi tubuh harus menelungkup dan pastikan juga posisi hampir
sejajar di bawah permukaan air. Pertahankanlah posisi tersebut dimulai dari
bagian kepala, pundak, sampai pinggang dan kaki. Sementara untuk lengan,
keduanya bisa diposisikan di atas kepala serta garis permuaakn air yang berada
di atas alis mata. Aturlah posisi tubuh sedatar mungkin dengan air untuk
menurunkan risiko hambatan.
·
Bagian Kaki. Khusus pada bagian
kaki, saat melakukan hentakan, sebaiknya tidak kaki tak dibuat memukul terlalu
dalam. Apabila pukulan dibuat terlalu dalam, maka biasanya penambahan tekanan
terjadi ke bagian depan. Lakukan bagian tendangan kaki dengan menekukkan lebih
dulu kedua kaki di bagian persendian lutut, lalu luruskan kembali secara lebih
kuat.
·
Bagian Kepala – Setelah bagian
kaki, bagian kepala pun posisi harus tepat di mana bagian kepala bisa agak
dinaikkan sampai mulut berada di atas permukaan air dan mampu mengambil napas
dengan mudah. Saat sudah mengambil napas, kepala pun harus ditundukkan kembali
dimasukkan ke dalam air sambil menjaga keseimbangan dan posisi datar tubuh pada
permukaan air.
3. Teknik Gerakan Lengan
Pada teknik gaya kupu-kupu, gerakan lengan harus dilakukan
secara bersamaan antara lengan kiri maupun kanan. Tentu untuk mengawalinya,
kita bisa memasukkan lengan lebih dulu dua-duanya ke dalam air untuk bisa
kemudian dilanjutkan dengan gerakan yang benar seperti di bawah ini:
·
Catch/ Menangkap – Pada waktu tubuh
sudah masuk ke dalam air lalu lengan juga sudah masuk, gerakkanlah lengan ke
luar yang dilanjutkan dengan melakukan gerakan seperti menangkap. Lakukan
gerakan tersebut dalam waktu yang sama dengan gerakan cambukan ke bawah yang
pertama.
·
Down Sweep/ Meraih – Ketika
gerakan menangkap sudah dilakukan, maka gerakan selanjutnya yang perlu
dilakukan adalah gerakan meraih. Dalam prosesnya, kita bisa menggerakkan
pergelangan tangan berikut juga siku yang sudah agak ditekuk ke arah bawah dan
dikeluarkan dari air lalu lanjut meraih air.
·
In-sweep/Menarik – Barulah kemudian,
kita masih perlu melanjutkan dengan teknik menarik. Pada gerakan ini, pastikan
untuk menarik tangan ke dalam dan juga ke belakang di bawah kepala yang berada
dekat tubuh.
·
Up-sweep/Mendorong – Selain
itu, masih ada juga gerakan mendorong di mana kita perlu melakukannya di akhir
gerakan menarik. Caranya adalah dengan mendorong bagian lengan ke arah belakang
dan kemudian dilanjutkan dengan mengeluarkannya lagi dari air.
·
Recovery/Pemulihan –
Pada gerakan ini, perenang perlu melakukannya pasca melakukan gerakan mendorong.
Untuk caranya, perenang bisa mengangkat siku hingga ke atas permukaan air.
Lanjutkan dengan gerakan memutar sendi bahu di mana tujuannya adalah sebagai
pemindah lengan ke arah depan.
4. Teknik Gerakan Kaki
Selain gerakan lengan, tentu bila ingin menjadi
seorang perenang profesional kita perlu mempelajari dan melatih gerakan kaki.
Teknik dalam menggerakkan kaki juga diperlukan supaya dapat melakukan performa
dengan baik dan sempurna. Pada dasarnya, gerakan kaki untuk gaya kupu-kupu ini
cukup terbilang mirip dengan teknik renang gaya bebas; perbedaannya hanya
terletak pada gerakan pada gaya bebas dilakukan secara bergantian, sedangkan
gerakan kaki gaya kupu-kupu dilakukan bersamaan.
Untuk mempelajari gerakan kaki, yang penting
untuk diketahui di sini adalah bahwa gerak tungkai sangatlah berperan penting.
Gerakan tungkai di sini maksudnya adalah fokus gerakan yang perenang lakukan
dengan cambukan kaki baik ke atas maupun ke bawah secara berimbang. Jadi, ada 2
jenis cambukan, yaitu gerakan cambukan kaki ke atas dan juga ke bawah.
Untuk cambukan ke atas, ini juga disebut
dengan gerak recovery di mana kaki digerakkan ke atas sampai pada permukaan air
kolam dan cambukan perlu perenang lakukan 2 kali dalam 1 putaran lengan.
Sementara untuk cambukan ke bawah bisa perenang mulai dengan melentingkan
pinggang sambil meluruskan lutut dan kaki keduanya dicambukkan ke bawah secara
cepat.
Ingat bahwa sendi yang lentur pada
pergelangan kaki berikut juga sendi pada lutut akan sangat menjadi penentu
untuk hasil cambukan ke arah bawah. Berikut ini adalah beberapa langkah yang
kiranya bisa menjadi gambaran untuk melakukan teknik gerakan kaki yang benar:
- Upayakan
agar kaki berposisi lurus, yakni dimulai dari pangkal kaki sampai dengan
ujung kaki.
- Gerakan
kaki bisa dilakukan dengan lutut ditekuk lebih dulu tapi juga jangan
terlalu menekuk atau bengkok. Tekukan lutut dibuat sedikit saja.
- Lakukan
gerakan menendang dengan kaki di mana kaki yang semula ditekuk bisa
diluruskan kembali. Proses gerakan meluruskan kaki dapat dilakukan secara
keras, khususnya di area punggung kaki.
- Sesudah
kaki ditendang atau dalam posisi dikayuh ke arah bawah, kembali luruskan.
Kembalilah ke posisi awal sesudah melakukannya.
5.
Teknik Pernapasan
Masih ada juga teknik
pernapasan setelah melatih diri melakukan gerakan lengan maupun kaki. Proses
ambil napas dalam gaya kupu-kupu ketika renang bisa dilakukan dengan cukup
mudah walau memang tak segampang dan senyaman gerakan pernapasan pada gaya
punggung. Cukup angkat kepala ke atas sampai keluar dari permukaan air untuk
mengambil napas, namun kepala jangan diangkat terlalu ke atas dalam prosesnya.
Dalam teknik mengangkat
kepala gaya kupu-kupu, lakukan pada setiap akhir tarikan. Ketika mengambil
napas, upayakan juga agar kepala agak dinaikkan ke permukaan air dan sesudah
selesai turunkan lagi kepala ke bawah permukaan air secara cepat. Hal tersebut
perlu dilakukan dengan tujuan agar tahanan depan tak begitu besar. Gunakan
hidung untuk mengeluarkan air tepat di dalam air.
6. Teknik Gerakan Koordinasi
Teknik koordinasi tak hanya dijumpai pada gerakan gaya
punggung, karena pada gerakan gaya kupu-kupu pun diperlukan teknik koordinasi
yang menggabungkan seluruh teknik. Gerakan kaki, lengan dan pernapasan yang
dilakukan secara bersamaan adalah yang disebut dengan teknik koordinasi gerakan
di mana teknik ini juga penting untuk dilatih supaya seluruh gerakan dilakukan
seimbang dan tepat. Gerakan kaki plus lengan perlu dilakukan secara sesuai,
terutama sewaktu tubuh bergerak naik turun pada permukaan air. Harus ada 2 kali
putaran kaki baik keras maupun lemah pada 1 putaran lengan. Ketika gerakan kaki
mendorong, maka lakukan dengan lemah, sedangkan ketika membuat tendangan kaki,
ini perlu dilakukan secara keras.
7. Teknik Membalik
Teknik membalik bukan juga hanya dijumpai pada gerakan gaya
punggung, gaya kupu-kupu pun memerlukan teknik membalik. Untuk gerakan
membalik, aturannya diketahui mirip dengan renang gaya dada. Tangan posisi di
awal adalah pada dinding kolam dan sesudah tangan menyentuh dinding bersama-sama,
barulah tubuh boleh digerakkan membalik.
Bagian kedua kaki yang ditekuk berikut juga bokong bisa kita
putar ke samping dan tangan pun bisa dilepaskan satu per satu dan diluruskan
sampai ke muka sambil melakukan gerakan bertolak sekuat tenaga pada dinding.
Dari gerakan tersebut, tubuh kemudian bisa meluncur ke depan dengan sikap tubuh
yang lurus dan dekat permukaan air di mana kaki bisa digerakkan lebih dari 1
kali. Beberapa latihan juga turut
diperlukan untuk membuat fleksibilitas sendi, terutama bagian pergelangan kaki
dan pinggang. Tak hanya bagian tersebut, pastikan juga untuk melatih gerakan
tungkai dengan baik agar hasil dan performa gerakan bisa lebih sempurna.
Melatih gerak lengan juga sangat penting supaya gaya kupu-kupu terlihat begitu
baik.
Kesalahan-kesalahan
dalam renang gaya kupu-kupu yaitu :
1.
Pengambilan nafas terlalau dini
2.
Kepala lebih lambat masuk permukaan air dibanding lengan
3.
Ambil nafas terlambat
4. Cara-cara
yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi dalam latihan renang.
1.
Gaya
Bebas
Tips
untuk memperbaiki, kesalahan yang terjadi pada renang gaya bebas yaitu:
a)
Gaya
bebas yang ideal dilakukan dengan posisi kepala di dalam air setiap saat,
kecuali pada saat mengambil nafas. Semakin banyak anggota tubuh yang berada di
atas air pada saat renang gaya bebas, semakin besar pula energi yang dibutuhkan
untuk melakukan gerakan tersebut. Karena, gerakan tersebut akan menekan tubuh
bagian bawah makin tenggelam, yang berarti akan menciptakan hambatan yang
semakin besar pula. Gunakanlah kacamata renang untuk membantu anda merasa lebih
nyaman saat wajah berada di dalam air.
b)
Gerakan
kaki gaya bebas sebisa mungkin dilakukan tanpa menekuk lutut, yakni dengan
menggerakan seluruh bagian kaki secara bersamaan dari paha hingga telapak kaki.
Otot paha, bukan otot betis.
c) Pada saat melakukan putaran tangan
gaya bebas, pastikan anda juga memutar pinggang dan bahu dalam satu gerakan,
agar anda mendapatkan jangkauan yang maksimal, serta memudahkan anda dalam
melakukan gerakan tangan, serta memudahkan anda untuk menolehkan kepala pada
saat bernafas.
d) Nafas pada gaya bebas seharusnya
dilakukan dengan memutar tubuh bagian atas (pinggang, bahu dan leher) secara
bersamaan. Jadi, bernafas pada gaya bebas dilakukan dengan cara menengok dan
bukan mengangkat kepala, sehingga posisi tubuh terhadap permukaan air tetap
pada 1 garis lurus. Untuk memastikan bahwa kepala anda tidak terangkat pada
saat bernafas, ingatlah untuk menahan 1 telinga tetap berada di dalam air
e)
Buanglah
nafas anda saat wajah berada di dalam air, hingga paru-paru anda hampir kosong
dan anda siap untuk mengambil nafas berikutnya. Pastikan anda sudah siap untuk
menarik nafas, sebelum anda memutar kepala anda ke posisi bernafas.
2.
Gaya
Dada
Tips
dalam melakukan renang gaya dada yang fokus pada gerakan kaki adalah pada saat
melakukan gerakan recovery upayakan rileks di bagian lutut dan pastikan bahwa
kaki berada di bawah bayangan badan untuk mengurangi hambatan. Lalu saat kepala
dan bahu diangkat ke atas untuk mengambil napas, upayakan rileks di bagian
pinggul untuk mengarahkan kaki ke pantat. Selain itu perenang juga perlu
melakukan latihan tendangan kaki sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini dapat
dilakukan dengan beberapa latihan tendangan tambahan tanpa menggunakan media
air.
3.
Gaya
Punggung
Adapun
tips dan cara memperbaiki kesalahan gaya punggung yaitu :
1.
Gerakan kaki yang baik
adalah dengan melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda, namun jangan terlalu
mengangkat lutut terlalu tinggi, hal ini juga akan mengakibatkan dorongan dari
kaki menjadi kurang maksimal.
2.
Lakukan latihan untuk
mensingkronkan gerakan tangan dan kaki anda. usahakan gerakan tangan membentuk
huruf “S’ saat didalam air. sehingga menghasilkan kecepatan maksimal dan arah yang
lurus.
3.
Latih gerakan dasar kaki,
anda harus mengatur irama agar kaki tidak terlalu membentuk sudut. sebisa
mungkin jangan angkat paha terlalu naik, sehingga lutut juga tidak terangkat
keatas.
4.
Lakukakn
latihan catch up, luruskan lengan dengan baik saat fase istirahat. Setelah fase
mendorong dan ibu jari sudah keluar dari air, putarlah lebih awal sehingga
lengan bisa tertarik lurus.
5.
Perenang bisa melakukan
latihan catch up gata punggung, dan perhatikan gerakan demi gerakan tangan
untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
6.
Untuk meningkatkan
pernapasan, Anda bisa lebih rileks dan tekan punggung ke bawah. Ini akan
meningkatkan daya pernapasan saat di kolam renang
4.
Gaya Kupu-kupu
Penanggulangan
kesalahan renang gaya kupu-kupu :
1.
Untuk pemula
agar melatih ambil nafaslebih awal tidak terlalu lama diberikan, segera diubah
hingga cara mengambil nafas yang sebenarnya dianjurkan yaitu saat akan mulai
melakukan dorongan.
2.
Gunakan
pull-buouy dikepit diantara kedua paha, lekukan gerakan tangan, dan usahakan
agar sikut membengkok dan melakukan tarikan dibawah air hingga sudutnya
kira-kira mencapai 90 derajat.
3.
Lakukan upaya
penanggulangan yang dilakukan pada poin (2).
Gunakan pull-buouy dikepit diantara kedua paha, lekukan gerakan tangan, dan usahakan agar sikut membengkok dan melakukan tarikan dibawah air hingga sudutnya kira-kira mencapai 90 derajat.
Gunakan pull-buouy dikepit diantara kedua paha, lekukan gerakan tangan, dan usahakan agar sikut membengkok dan melakukan tarikan dibawah air hingga sudutnya kira-kira mencapai 90 derajat.
Tugas 3 Beladiri (Pencak Silat)
Olahraga bela diri dapat dikembangkan melalui pendekatan bermain
yang dikembangkan dalam berbagai macam tugas belajar gerak. Sebagai contoh
pengembangan dengan menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang
dalam gerak pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok
dan setiap kelompok memiliki tugas sebagai berikut
1.
Identifikasi jenis gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot 50%)
2.
Buatlah variasi bermain yang tujuan utamanya
adalah permainan merangsang siswa untuk melakukan tugas belajar
gerak, siswa dapat berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilannya serta menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab,
dsb dalam proses belajar gerak olahraga pencak silat. Batasi gerakan
yang bisa dilakukan pada saat melakukan permainan dengan menggunakan
gerakan tangkapan, bantingan dan serangan. (bobot 50%)
Jawaban :
1.
Jenis
gerakan Pencak Silat
A. Gerak
lokomotor sendiri merupakan gerak guna memindahkan tubuh dari suatu tempat ke
tempat yang lain, baik guna menghindar dari musuh, mendekati musuh, bahkan
melawan musuh. Contoh – contoh gerak lokomotor dalam Pencak Silat, seperti :
a) Melompat
untuk menghindar
b) Guntingan
kaki.
c) Guntingan
pinggul
d) Gerak
Pola langkah
e) Melangkah untuk mendekati lawan
f) Menghindar dari serangan lawan.
B. Gerak
manifulatif adalah gerakan untuk bertindak
melakukan sesuatu bentuk gerak dari anggota badannya secara lebih terampil dan
dalam gerak manifulatif perlu adanya koordinasi antara mata, kaki, tangan dan
bagian tubuh lainnya. Contoh gerak manipulatif dalam olahraga pencak silat yaitu
:
a)
Menendang lawan
b)
Memukul lawan
c)
Teknik bantingan
d)
Teknik tangkapan
e)
Serangan (belaan dan pertahanan)
2.
Variasi permaian
dalam Belajar Gerak Pencak Silat
Permainan Sentuh Lutut
Permainan yang
dikembangkan menekankan pada keakuratan dalam pengambilan keputusan dalam
melakukan tugas belajar gerak. Dalam permainan ini ada saatnya pemain menyerang
dan melakukan pertahanan yang dimana kedua hal tersebut merupakan bagian dari
teknik pencak silat. Siswa harus menyentuh lutut temannya (serangan) dan siswa
yang lain mempertahankan lututnya dari serangan agar tidak tersentuh lawan,
ketika melakukannya harus menjunjung tinggi sportivitas, tanggung jawab dan
diharapkan bisa berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pada
dasarnya, pembelajaran yang dilakukan harus mengembangkan kemampuan mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan apa yang terjadi dalam
belajar (metode saintifik).
Adapun perencanaan pelaksanaan
pembelajarannya yaitu :
1.
Ketika melakukan pembelajaran siswa harus mengamati apa yang
dilakukan oleh guru atau teman.
2.
Ketika semua itu telah dilakukan, cobalah untuk menanyakan
kepada teman atau guru dalam melakukan tugas belajar gerak.
3.
Setelah siswa mengamati dan menanyakan, kemudian siswa
mencoba melakukan aktivitas pembelajaran
yang diperintahkan oleh guru.
4.
Ketika siswa mencoba/melakukan gerakan, siswa membandingkan
dan pilih mana gerakan yang paling mudah dilakukan dan bermanfaat.
5.
Setelah hal tersebut dilakukan, cobalah komunikasikan dengan
teman lain dan guru tentang aktivitas yang dilakukan.
Adapun yang ingin dicapai dalam
pembelajaran melalui permaian ini yaitu siswa mampu bertindak dengan tepat
dalam berbagai posisi, menghargai teman dan berkembang dalam keterampilan gerak
bela diri.
Aturan dan peraturan pembelajaran:
1. Bagilah kelas
menjadi dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan.
2. Setelah kelompok
terbentuk, buatlah kelompok kecil dengan jumlah anggota dua orang atau dengan
kata lain saling berpasangan.
3. Setelah mempunyai
pasangan, coba berusaha untuk menyentuh lutut pasanganmu, ketika berusaha untuk
menyentuh lutut pasangannmu, dia juga akan menyentuh lutut kamu.
4. Dengan kata lain,
kamu harus dapat menjaga lutut masing/ masing agar tidak dapat disentuh oleh
lawan/teman bermain.
Meningkatkan tantangan dalam pembelajaran
dan menurunkan tantangan dalam pembelajaran Cara mempermudah permainan
yaitu dengan memperkecil ukuran lapangan yang digunakan dan memperbanyak jumlah peserta. Cara mempersukar permainan yaitu : hanya diperbolehkan melakukan sentuhan satu kali,
tetapi harus mendapatkan hasil dan pasangan disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing.
Tugas 4 Pendidikan Kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk
memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapainya
prilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental
dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Berikan 5
contoh krisis yang terjadi di lingkungan sekitar kita tentang rendahnya
kesadaran dalam melaksanakan hidup sehat, uraikan dan berikanlah kajian mengapa
itu bisa terjadi dan bagaimana bentuk tindakan yang bisa dilakukan agar proses
edukasi terhadap krisis tersebut bisa membaik. (100%)
Jawaban :
Contoh
permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita tentang rendahnya
kesadaran dalam melaksanakan hidup sehat.
1.
Kurang
Gerak Fisik/ Malas Olahraga
Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia makin
dimanjakan. Misalnya orang yang ingin naik ke gedung tingkat dua, sekarang
sudah tidak usah melewati tangga. Cukup dengan menggunakan Lift atau tangga
berjalan. Begitu juga pada saat di rumah, ingin membeli sesuatu di warung yang
tidak jauh dari rumah kita naik sepeda motor. Padahal jika ditempuh dengan
jalan kaki tidak sampai 5 menit. Faktor-faktor seperti ini menyebabkan
seseorang mengalami kurang gerak fisik. Kurang gerak fisik rata-rata terjadi
pada usia mulai umur 25 tahun ke atas. Hanya 9 % mereka yang melakukan
olahraga. Menurut badan kesehatan internasional WHO, sebanyak 43 % penyakit
diakibatkan oleh kurangnya gerak fisik. Selain
rasa malas, alasan yang dilontarkan sebagian masyarakat adalah faktor
kesibukan. Alasan usia yang sudah lanjut dan mengidap penyakit tertentu juga
menjadi penyebab orang tidak melakukan olahraga.
2. Konsumsi Makanan Dengan Gizi Yang
Tidak Seimbang/ Pola Makan
Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang tidak seimbang banyak
dialami oleh masyarakat kita. Sebanyak 80% dari masyarakat kita mengkonsumsi
makanan kurang serat, kurang buah, dan kurang sayuran. Pola makanan dengan gizi
yang tidak seimbang menyebabkan obesitas. Menurut para ahli psikologi, di dunia
tidak ada anak yang lahir dengan membawa kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk itu
berkembang saat tumbuh dewasa. Cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk
adalah menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Untuk itu diperlukan setidaknya
20 sampai 30 kali pengulangan kebiasaan baik untuk mengganti kebiasaan buruk
itu.
3. Tidur Larut malam/ Kurang istrahat
Kebiasaan
begadang sangat buruk sekali bagi kesehatan, hal ini dikarenakan begadang akan
mengurangi daya tahan tubuh atau stamina anda, maka dari itu jika anda ingin
menerapkan pola hidup sehat, mulai dari sekarang rubahlah pola hidup yang tidak
sehat.
Menurut Pete Cohen psikolog terkenal, bahwa
tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasan ini dipelajari saat
tumbuh dewasa. Cara yang paling baik untuk membuang kebiasaan buruk yaitu
menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik yang menurut beberapa penelitian
perlu pengulangan 20–30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.
4. Kurangnya kesadaran
terhadap Sampah
Sampah merupakan
salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri
dari komposisi sisa makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain –
lain. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas
yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran
udara. Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan
pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan
karena pembusukan sampah tersebut. Jadi pada kenyataannya, sampah telah
mencemari tanah, badan air dan udara dalam kota. Berdasarkan asalnya sampah
digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik ( sampah basah ) dan sampah
an-organik ( sampah kering ). Selain itu juga sampah dihasilkan dari beberapa
sumber utama antara lain :
1.
Rumah tangga; Sampah domestik yang
dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai
lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2.
Tempat perdagangan Seperti pasar,
supermarket, toko, warung. Sampah yang dihasilkan berupa bahan dagangan yang
rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton dsb.
3.
Industri Sampah industri yang dihasilkan
tergantung dari macam dan jumlah bahan. Industri sering kali membuang sampah
disekitar pabrik, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Tentu saja yang
demikian dapat meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya.
Berdasarkan uraian
diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :Dampak Terhadap
Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat
yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti
lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang
ditimbulkan adalah sebagai berikut : Penyakit diare, kolera, tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit
jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
5. Kebiasaan merokok
Merokok adalah
kebiasaan buruk karena dampak merokok tidak baik bagi kesehatan, sangat miris
sekali rasanya bila kita menyaksikan orang menghisap rokok dengan santainya
seolah-olah itu adalah sesuatu yang di banggakan, dan yang lebih miris lagi
adalah tulisan dampak merokok yang selalu tertempel pada setiap bungkus rokok
tidak membuat orang sadar dari dampak buruk akibat merokok.
Bila
kita melihat dampak buruk akibat merokok, maka kita akan sangat menyayangkan
mereka yang masih setia dengan rokok, bagi yang tidak merokok akan sangat heran
apabila melihat mereka yang setia dengan rokok. perlu di ketahui bahwa rokok
mengandung bahan nikotin, yaitu senyawa kimia yang menyebabkan kecanduan bagi
yang mengkonsumsinya. Itulah sebabnya kenapa pecandu rokok tidak bisa lepas
dari rokok, mereka merasa harus mengkonsusi rokok, apabila tidak merokok
seperti ada sesuatu yang kurang dan merasa tidak enak. sayangnya rasa kecanduan
ini lebih di utamakan dari pada memikirkan dampak buruk akibat merokok/ kesehatan.